TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM - Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (Distan) Kabupaten Karangasem bekerja sama dengan desa membentuk penyuluh pertanian swadaya millenial (PPSM).
Program ini juga melibatkan generasi milenial yang bergelut di sektor pertanian.
Sehingga diharapkan pertanian di Karangasem bisa maju.
Kadistan Karangasem, I Nyoman Siki Ngurah, mengatakan generasi millenial sangat antusias dalam mengikuti program ini.
Baca juga: Made Mangku Adnyana Tewas di Tempat, Diduga Tertimpa Buah Kelapa di Bebandem Karangasem
Saat dibuka pendaftaran, masyarakat yang mendaftar sebanyak 85 orang.
Meskipun saat diverifikasi, pendaftar yang memenuhi syarat hanya 59 orang.
Sedangkan yang lain tak lolos karena usianya tua serta tidak mempunyai basic pertanian
Puluhan penyuluh pertanian millenial swadaya berasal dari 59 desa/kelurahan di Karangasem.
Baca juga: Harga Cabai Tembus Angka Ro 80 Ribu Perkilogram di Karangasem
Rinciannya yakni 11 orang perempuan dan 48 laki - laki. Yang bersangkutan antusias menjadi penyuluh dan bersedia mengikuti bimbingan tenis dari Distan Karangasem.
"Semangat tinggi,"tambah Ngurah.
"Sebenarnya kita banyak kekurangan penyuluh. Saat ini kita punya 57 penyuluh, 2 orang pensiun. Berarti sisanya 55. Sedangkan idealnya kita harus punya 118 penyuluh. Artinya kita masih kurang banyak. Dengan ada program desa kerjasama Distan, diharapkan bisa bantu pertanian," harap Ngurah.
Mantan Kepala Bappeda Karangasem ini mengaku, program ini bertujuan untuk memajukan pertanian di Karangasem, mengajak generasi millenial untuk mengembangkan dan membangun desa melalui pendampingan serta memberikan penyuluhan pertanian secara swadaya.
Baca juga: 3 Santriwati Tertimpa Tembok, Aulia Tewas Saat Tampung Air Hujan di Pontren At-Taqwin Karangasem
"PPSM juga diberikan bimtek oleh Distan," ujarnya.
Dengan adanya penyuluh millenial diharapkan mampu meningkat produksi padi dan tanaman lain. Sehingga defisit padi di Karangasem berkurang.
Sehingga kebutuhan masyarakat tercukupi.