Penebasan WNA di Denpasar

UPDATE Penebasan 2 WNA Timor Leste di Sidakarya, Polisi Duga Buntut dari Permasalahan di Luar Bali

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra
Editor: Putu Kartika Viktriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Situasi di TKP pascapenebasan dua WNA Timor Leste di Sidakarya Denpasar. Tampak ceceran darah yang telah mengering hingga serpihan pecahan kaca.

Insiden ini berlangsung di depan sebuah rumah kos elite Jl. Bedugul Gg. Garuda, Sidakarya, Denpasar.

Informasi yang dihimpun dari Kasi Humas Polresta Denpasar, WNA Timor Leste yang menjadi korban yakni dua pria bernama John dan Matias Fernandes.

Berdasarkan keterangan saksi Moises Marcal (33) kepada polisi, mulanya dirinya dijemput oleh korban yang juga sopirnya, John, di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali usai bertolak dari Inggris.

Baca juga: Terungkap, Sosok Pelaku Penebasan 2 Warga Timor Leste di Sidakarya Denpasar, Logat Luar Bali Disorot

Moises Marcal dikatakan hanya transit di Bali sebelum melanjutkan penerbangannya ke Timor Leste pada Rabu 20 Desember 2023 pukul 09.00 Wita.

Usai dijemput oleh John, mereka berencana menuju rumah kos John dan sebelumnya sempat makan malam di Jl. Tukad Pakerisan.

Setelah makan, saksi, John, Matias Fernandes-kakak saksi, menuju rumah kos John di Jl. Bedugul, Gg. Garuda, Denpasar, Bali.

Setibanya di rumah kos, para pelaku yang diperkirakan berjumlah enam orang telah menanti kedatangan mereka dengan berbekal senjata tajam jenis parang.

Menanggapi hal itu, sang sopir, John, menyambangi saksi lainnya bernama Andreas Frank Asido Lumbantobing (19) yang kala itu tengah berada di lobby rumah kos.

Tanpa ada perbincangan, para pelaku langsung menyerang John dengan parang hingga menyebabkannya menderita luka robek pada tangan.

Selanjutnya, para pelaku juga menyerang korban Matias Fernandes, yang masih berada di dalam mobil.

Matias Fernandes dikatakan menderita luka tebas pada pergelangan tangan kiri dan lengan kirinya.

Tak hanya menderita luka, mobil yang dikendarai korban dan saksi juga mengalami kerusakan pada kaca pintu kiri belakang dan kaca belakang yang pecah.

Sementara itu, keterangan saksi lainnya yakni Andreas Frank Asido Lumbantobing (19), sekitar pukul 00.45 Wita pelaku yang berjumlah enam orang datang ke TKP dengan membawa parang.

Bahkan, dua orang pelaku dikatakan sempat masuk ke rumah kos guna memeriksa kamar korban, John.

Lantaran John tak ada di TKP, para pelaku kemudian menanti kedatangan John di depan rumah kos.

Halaman
123

Berita Terkini