TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Gibran Rakabuming Raka, Cawapres nomor urut 2 unjuk gigi di Pulau Dewata, Bali pada Selasa 9 Januari 2024 kemarin.
Cawapres pendamping Prabowo Subianto itu menggeber Bali yang digadang-gadang sebagai “kandang banteng”.
Hal itu dilakukan dengan menyapa warga Buleleng, pertemuan dengan influencer di Badung, dan menyapa ribuan warga Denpasar melalui konser Dewa 19.
Menanggapi hal ini, Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster mengaku tak khawatir terkait kedatangan Gibran di Bali.
Dia memandang, setia paslon memiliki ruang yang sama untuk menggelar kegiatan sepanjang sesuai dengan peraturan KPU.
“Kenapa khawatir? Semua paslon punya ruang yang sama untuk menyelenggarakan kegiatan kampanye sesuai Peraturan KPU,” ungkapnya usai menghadiri perayaan HUT ke-51 PDIP, Rabu 10 Januari 2024.
PDIP Bali yang terkesan santai dalam berkampanye ini disebut lantaran pihaknya mengubah pola kampanye.
Koster menuturkan, pihaknya kini melakukan kampanye dengan berbasis desa.
Artinya, kegiatan seperti mengumpulkan massa di lapangan terbuka tak menjadi prioritas.
Baca juga: Perayaan HUT ke-51 PDIP di Bali, Koster : Momentum Geber Semangat Memenangkan Ganjar-Mahfud
“Kita ubah pola kampanye. Tidak lagi kumpul di lapangan. Sekarang kampanye berbasis desa. Di semua desa,” tegasnya.
Disinggung soal isu pembangunan Bandara Bali Utara yang selama ini dimasifkan oleh tim pemenangan Prabowo-Gibran, Koster juga tak ambil pusing.
Sebab, kampanye memang dikatakan ajang untuk menawarkan sesuatu kepada masyarakat.
Dia menegaskan, pihaknya tak menolak total pembangunan Bandara Bali Utara. Hanya saja, perlu sejumlah kajian agar hal tersebut dapat terwujud dan berjalan optimal.
“Silahkan saja. Namanya juga kampanye. Menawarkan sesuatu. Bukan menolak, tapi bagaimana ini bisa diwujudkan dengan optimal,” pungkasnya.(*)