Pertama, Megawati menilai bahwa Ganjar-Mahfud merupakan sosok yang energik, berenergi serta berstamina. Sebab, hal itu sangat diperlukan memimpin negara kepulauan terbesar di dunia.
Kedua, kata Megawati, Ganjar-Mahfud merupakan sosok yang cerdas, baik, dan yang paling penting berempati pada wong cilik.
Ketiga, lanjut Megawati, 21 program kerakyatan yang diusung Ganjar-Mahfud harus menjadi jalan Indonesia yang lebih hebat, unggul, berdikari dan bermartabat.
Di mana, hal itu juga menjadi cita-cita Bung Karno dan para pendiri bangsa untuk mensejahterakan rakyat.
Presiden Kelima RI ini pun mengajak seluruh jajaran partainya untuk memperkuat kedekatan dengan rakyat. Sebab, Megawati memandang rakyat sebagai inti kekuatan partai berlambang banteng moncong putih itu.
Apalagi, kata Megawati, PDIP bisa mencapai usia 51 tahun pada hari ini, karena besarnya kekuatan rakyat, bukan karena presiden ataupun menteri sekalipun.
"Perkuatlah akar rumput. Sebab itu lah kekuatan real kita. Camkan hal ini sebagai sebuah napas kontemplasi kita. 51 tahun kita bisa jadi begini bukan karena elite, bukan karena presiden bukan karena menteri, tapi karena rakyat yang mendukung kita," kata Megawati.
Megawati memerintahkan kader Partai untuk berdiri kokoh bersama rakyat serta solid bergerak.
"Karena itulah betapa pentingnya turun ke bawah. Perkuatlah akar rumput, sebab itulah kekuatan riil kita. Camkan hal ini sebagai napas kontemplasi kita," jelas Megawati.
Megawati mengingatkan agar peran aparatur negara termasuk Polri untuk netral dalam Pilpres 2024.
Dia secara tegas menyinggung soal kiprah Polri sejauh ini yang sudah tidak satu institusi bersama dengan TNI.
Kata dia, bisa pisahnya Polri dengan TNI dari sebutan ABRI itu bisa terjadi atas keputusan dirinya saat menjabat sebagai Presiden ke-5 RI.
Tanpa Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memberikan ucapan atau karangan bunga pada acara HUT ke-51 PDIP.
Dari pantauan Tribunnews di lokasi, beragam karangan bunga menutupi pintu pagar Sekolah Partai PDIP.