TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Bambang Sudarmanto, 56 tahun, asal Desa Trembungan Kecamatan Mlandingan, Kabupaten Situbondo Jawa Timur ditemukan meninggal dunia di kosnya.
Kos korban terletak di Jalan Ciung Wanara, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.
Kapolsek Kediri, Kompol Ni Luh Komang Sri Subakti menjelaskan, bahwa pihaknya menerima laporan korban meninggal dunia pada Rabu 10 Januari 2024 sekitar pukul 20.00 Wita.
Baca juga: Gelapkan Hasil Panen Petani Asal Timpag Tabanan, Sulama Diringkus Polisi
Di mana sebelumnya korban ditemukan oleh penghuni kos lainnya sekitar pukul 18.30 Wita.
Sudah ada tiga orang saksi yang dimintai keterangan terkait hal ini.
“Dari pemeriksaan luar tidak kami temukan tanda-tanda adanya kekerasan,” ucapnya, Kamis 11 Januari 2024.
Baca juga: Update Tabanan: Saat Kadek Wulandari Terlelap, Nyoman Gede Beraksi Lewat Jendela
Kejadian penemuan korban, lanjut Subakti, bahwa sekitar pukul 18.30 Wita kemarin petang, ada seorang penghuni kos yang juga saksi merasa curiga karena mendengar suara telepon di handphone dari kamar kos korban.
Namun, panggilan seluler itu tidak diangkat oleh korban. Saksi itu lantas curigas dan mengintip dari celah jendela kamar korban.
“Saksi melihat korban dalam keadaan telungkup. Dan, karena dipanggil tidak menyahut, maka saksi berinisiatif bersama tetangga kos mendobrak pintu korban,” ungkapnya.
Baca juga: Gelapkan Hasil Panen Petani Asal Timpag Tabanan, Sulama Diringkus Polisi
Ssubakti mengurai, karena setelah pintu kamar kos didobrak dan dicek korban sudah kaku, dalam keadaan tidak bernapas maka saksi melaporkan kejadian tersebut ke pemilik kos.
Selanjutnya pemilik melaporkan ke Polsek Kediri atau pihaknya agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.
“Korban meninggal dunia diduga karena sakit. Dari pemeriksaan tim dokter, tidak ada ditemukan tanda kekerasan pada jenazah,” bebernya.
Baca juga: Dinilai Tak Kooperatif Jadi Pertimbangan Kejari Tabanan Tahan Jero Dasaran Alit: Sesuai dengan KUHAP
Ia menambahkan, bahwa keluarga korban mengikhlaskan persitiwa tersebut merupakan musibah.
Keluarga korban menolak dilakukan autopsi pada jenazah korban dan saat ini akan datang menjemput korvan untuk membawa jenazah dimakamkan di Pulau Jawa. (*)