Wawancara Khusus

Gde Sumarjaya Linggih, Anggota DPR dari Partai Golkar Ungkap Bandara Ngurah Rai Segera Penuh

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra
Editor: Putu Kartika Viktriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Gde Sumarjaya Linggih alias Demer - Gde Sumarjaya Linggih, Anggota DPR dari Partai Golkar Ungkap Bandara Ngurah Rai Segera Penuh

Akhirnya dari situ saya menyetujui mereka untuk maju ke arah politik karena melalui politik juga kita sebenarnya lebih mampu untuk memberikan manfaat ke masyarakat.

Marena kalau kita uang pribadi kan keterbatasan kita untuk membantu mereka.

Jangan menganggap bahwa politik itu selalu kotor, enggak, kita ini semua di lingkungan politik.

Melalui politik sebenarnya kita bisa berjuang lebih banyak, menjuangkan idealisme, menjuangkan pemikiran-pemikiran, ide gagasan.

Baca juga: Gde Sumarjaya Linggih, Anggota DPR dari Partai Golkar Ungkap Pertumbuhan Berkualitas Harus Merata

Tagline Bapak juga kan Berjuang Demi Bali yang Gemilang. Bali bukannya sudah gemilang?

Belum, masih jauh dari gemilang masyarakatnya. Kalau dilihat di Denpasar dan Bandung iya gemilang.

Kemarin saya coba membantu untuk teman-teman yang kekeringan di daerah Ban, di situ mereka airnya sulit. Iya air minum aja sulit.

Bahkan ada di di Buleleng tengah, saya datang ke Desa Pakisan mereka untuk air minum aja sulit, apalagi kita bicara mandi. Kemarin saya perjuangkan berhasil. Mereka senang sekali.

Golkar ini kan di Bali hanya dua kursi (DPR RI)?

Kita masih kecil di Bali, kita baru sekitar 18 persen .

Kita ini sebenarnya ingin adanya keseimbangan politik di Bali karena di situlah terjadi good governance, di situlah terjadi demokrasi yang berkualitas, demokrasi yang berkualitas itulah akan menyebabkan good governance.

Karena akan terjadi saling kontrol antara legislatif, eksekutif dan yudikatif. Eksekutif akan dikontrol oleh legislatif dan yudikatif.

Sekarang ini kebetulan karena mayoritasnya satu di legislatif, jadi kontrolnya ini rasanya agak sulit karena ketika diambil keputusan di forum di forum resminya DPR, enggak bisa, kalah suara.

Jadi apapun kemauannya eksekutif, terpaksa disetujui karena pemerintahannya dikuasai oleh eksekutif juga karena gubernurnya adalah dari partai yang mayoritas.

Mudah-mudahan nanti akan berkembang ke tidak adanya mayoritas di Bali sehingga politik itu berimbang.

Halaman
1234

Berita Terkini