TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Hasil hitung cepat menunjukkan posisi Ida Bagus Rai Dhramawijaya Mantra (Rai Mantra) semakin terbuka menuju kursi Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI), disisi lain posisi Ganjar-Mahfud di Bali cukup jauh dari harapan.
Menurut update hasil hitung sementara Pemilihan Umum (Pemilu 2024) versi KPU pada Kamis 15 Februari 2024.
Hasil sementara perhitungan pemilihan DPD RI Provinisi Bali (DPD RI Bali) pada hari ini menujukan Rai Mantra memimpin perolehan suara sebesar 47.195 dengan presentase 14.78 persen.
Diikuti dengan I Komang Merta Jiwa dengan perolehan suara sebesar 40.999 atau 12.84 persen.
Baca juga: Kenalan Lewat Aplikasi, Gadis 14 Tahun Dirudapaksa hingga Hamil di Jalan Gunung Andakasa Denpasar
Kemudian ada Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik (Ni Luh Djelantik) dengan 33.686 suara atau 10.55 persen.
Dan Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa (AWK) dengan 32.959 dengan presentase 10.32 persen.
Hasil tersebut dikutip Tribun-Bali.com berdasarkan situs KPU dengan data diambil per pukul 09.01 WITA.
Bedasarkan UU Nomor 22 Tahun 2003 Pasal 33 ayat 1 menyebutkan jika Anggota DPD dari setiap provinsinya ditetapkan sebanyak empat orang.
Baca juga: Harga Dikalahkan Niat Yoyok Sukawi, Joel Kojo Jadi Pengganti Fortes di PSIS Semarang?
Selain itu, jumlah seluruh Anggota DPD tidak lebih dari 1/3 jumlah Anggota DPR.
Berapa Porelehan Minimal Suara Caleg DPD RI agar Lolos Pemilu 2024?
Berdasarkan Peraturan KPU No 13 Tahun 2022 menyebut jika agar bisa mengikuti pemilihan umum tahun 2024, calon anggota DPD harus mengantongi minimal 1.000 suara.
Dimana dalam Pasal 8 menyebut jika calon anggota DPD harus memenuhi jumlah dukungan minimal Pemilih dan sebaran di daerah pemilihan yang bersangkutan.
Selain itu, KPU pun menetapkan jumlah dukangan Pemilih di daerah pemilihan (Dapil) berbeda-beda tiap daerahnya.
Dimana untuk provinsi dengan jumlah Penduduk yang termuat di dalam daftar Pemilih tetap sampai dengan 1.000.000 (satu juta) orang harus mendapatkan dukungan paling sedikit 1.000 (seribu)
Selanjutnya provinsi dengan jumlah Penduduk dengan DPT lebih dari 1.000.000 (satu juta) sampai dengan 5.000.000 (lima juta) orang harus mendapatkan dukungan paling sedikit 2.000 (dua ribu) Pemilih.
Kemudian, bagi provinsi dengan jumlah penduduk yang termuat di dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) lebih dari 5.000.000 (lima juta) sampai dengan 10.000.000 (sepuluh juta) orang harus mendapatkan dukungan paling sedikit 3.000 (tiga ribu) Pemilih.
Provinsi dengan jumlah Penduduk yang termuat di dalam daftar Pemilih tetap lebih dari 10.000.000 (sepuluh juta) sampai dengan 15.000.000 (lima belas juta) orang harus mendapatkan dukungan paling sedikit 4.000 (empat ribu) Pemilih.
Serta Provinsi dengan jumlah Penduduk yang termuat di dalam daftar Pemilih tetap lebih dari 15.000.000 (lima belas juta) orang harus mendapatkan dukungan paling sedikit 5.000 (lima ribu) Pemilih.
Untuk mengetahui selengkapnya tentang batas minimal perolehan suara bakal calon perseorangan peserta Pemilu 2024 anggota DPD di seluruh daerah pemilihan, bisa dilihat di situs KPU.
Ganjar-Mahfud Cuma Unggul di 3 Kabupaten di Bali, Keok di Kandang Giri Prasta dan Koster
Dalam sejarah sejak Pemilu pasca reformasi, kali pertama calon presiden dan wakil presiden yang diusung PDIP kalah di Provinsi Bali.
Inilah salah satu kejutan terbesar pada Pemilu Pilpres 2024, yang digelar serentak pada 14 Februari 2024.
Pada Pilpres 2024, ada tiga paslon yang bertarung.
Masing-masing paslon 01 yaitu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang diusung Nasdem, PKS, dan PKB.
Kemudian paslon 02 yaitu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang diusung Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PAN serta sejumlah partai pendukung lainnya.
Selanjutnya paslon 03 Ganjar Pranowo dan yang diusung PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo.
Berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei, paslon 02 sementara unggul jauh di Bali.
Sementara berdasarkan "hitung cepat" situs KawalPemilu, Kamis (15/2/2024) siang, hampir sebagian besar kota/kabupaten di Bali juga mengunggulkan Prabowo-Gibran.
Hanya ada 3 kabupaten yang unggul suara jagoan PDIP Ganjar-Mahfud.
Di antaranya Kabupaten Bangli, yang menjadi salah satu kandang banteng di bawah kepemimpinan Sang Nyoman Sedana Artha yang juga Bupati Bangli.
Di Bangli, Ganjar-Mahfud raih suara 51.49 persen, unggul dari Prabowo-Gibran yang mendapat suara 46,05?n Anies-Muhaimin 2,46 persen.
Kemudian di Kabupaten Gianyar, yang juga menjadi salah satu kandang banteng di bawah kepemimpinan Made Agus Mahayastra, eks Bupati Gianyar.
Di Gianyar, Ganjar-Mahfud raih suara 50.36 persen, unggul tipis dari Prabowo-Gibran yang mendapat suara 48,75?n Anies-Muhaimin 0.89 persen .
Selanjutnya di Kabupaten Tabanan, yang merupakan kandang banteng utama di Bali di bawah kepemimpinan Komang Gede Sanjaya, yang juga Bupati Tabanan.
Di Tabanan, Ganjar-Mahfud raih suara 50.00 % , unggul dari Prabowo-Gibran yang mendapat suara 47.17?n Anies-Muhaimin 2.82 % .
Sementara sisanya, enam kabupaten/kota lainnya, paslon 03 Ganjar-Mahfud yang diusung PDIP keok.
Termasuk di Kabupaten Badung yang jadi kandang dari Bupati dan Ketua DPC PDIP Badung Nyoman Giri Prasta.
Di Badung, Ganjar-Mahfud hanya meraih suara 41.91 % , kalah jauh dari Prabowo-Gibran yang mendapat suara 55.03 % . Sedang Anies-Muhaimin mendapapat suara 3.06 % .
Begitu juga di Kabupaten Buleleng, daerah asal Ketua DPD PDIP Bali yang juga eks Gubernur Bali I Wayan Koster.
Di Buleleng, Ganjar-Mahfud bahkan hanya meraih suara 34.35 % , kalah jauh dari Prabowo-Gibran yang mendapat suara 55.82 % . Sedang Anies-Muhaimin mendapapat suara 9.836 % .
Kekalahan juga dialami jagoan PDIP di Kota Denpasar dan Karangasem, yang Wali Kota dan Bupatinya dari PDIP.
Sementara di Klungkung dan Jembrana, dua kabupaten yang tidak dikuasai PDIP, Ganjar-Mahfud mengalami kekalahan telak dari Prabowo-Gibran.
Hasil Hitung Cepat
Berikut hasil "hitung cepat" situs KawalPemilu Hingga Kamis (15/2/2024) siang.
Daftar perolehan suara Pilpres 2024 di Bali menurut hitung cepat Kawal Pemilu per Kamis 15 Februari 2024 (Tangkap Layar / Kawal Pemilu)
Kab/Kota 01 02 03 Cakupan
BADUNG 3.06 % 55.03 % 41.91 % 20.34 %
BANGLI 2.46 % 46.05 % 51.49 % 6.98 %
BULELENG 9.83 % 55.82 % 34.35 % 4.31 %
GIANYAR 0.89 % 48.75 % 50.36 % 2.70 %
JEMBRANA 17.48 % 61.49 % 21.03 % 1.11 %
KARANGASEM 3.29Y.02 % 37.69 % 5.37 %
KLUNGKUNG 4.14 % 65.17 % 30.69 % 2.93 %
DENPASAR 7.66 % 56.81 % 35.53 % 8.16 %
TABANAN 2.82 % 47.17 % 50.00 % 3.69 %
TOTAL 4.64 % 54.67 % 40.69 % 6.47 %
Komentar Koster usai Ganjar-Mahfud Keok di Kandang Banteng
Sebelumnya diberitakan, Paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berhasil unggul di Provinsi Bali berdasarkan hasil quick count sementara.
Sebanyak 4 lembaga quick count menunjukan paslon Prabowo-Gibran unggul jauh dibandingkan dengan paslon 01 maupun 03.
Berdasarkan lembaga survei Poltracking, Prabowo-Gibran memperoleh suara 58,60 persen dari total 70,24 persen suara yang telah masuk hingga pukul 17.33 WIB.
Di peringkat kedua, Ganjar-Mahfud memperoleh 26,54 persen suara dan Anies-Muhaimin sebesar 14,86 persen suara.
Sedangkan Charta Politika, menempatkan Prabowo-Gibran juga unggul di Bali sebesar 55,79 persen.
Ganjar-Mahfud sendiri mendapatkan suara sebesar 38,77 persen, dan Anies-Muhaimin sebesar 5,44 persen dari total 84,37 persen suara yang telah masuk hingga pukul 17.36 persen.
Dari Lembaga survei Politika Research and Consulting (PRC),juga menempatkan Prabowo-Gibran di urutan teratas, dengan perolehan suara 51,53 persen dari total 100 persen suara yang telah masuk.
Ganjar-Mahfud di urutan kedua dengan memperoleh 44,09 persen suara, sedangkan Anies-Muhaimin sebesar 4,38 persen suara.
Prabowo dan Gibran juga unggul berdasarkan perhitungan cepat sementara Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Paslon 02 unggul 59,52 persen dari total 56,25 persen suara yang masuk pada pukul 17.33 WIB.
Di peringkat kedua, Ganjar-Mahfud memperoleh suara 25,90 persen dan Anies-Muhaimin sebesar 14,58 persen.
Perlu dicatat, hasil quick count yang berasal dari lembaga survei bukan hasil perhitungan resmi.
Jumlah suara resmi tetap menunggu perhitungan suara KPU.
Menanggapi hasil quick count yang mengejutkan ini, Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster pun tampak lesu.
Koster mengaku hasil quick count yang beredar tak sesuai dengan target pemenangan pasangan Ganjar-Mahfud di Bali.
Maklum, sebelumnya Koster sesumbar memasang target Ganjar-Mahfud akan menang di Bali dengan suara 95 % .
“Kalau melihat quick count itu ya jauh. Sabar dulu,” ungkap Koster kepada Tribun-Bali.com saat ditemui di Kantor PDIP Bali, Renon, Denpasar, Rabu (14/2/2024) malam.
Namun Koster mengaku tetap semangat di tengah hasil quick count yang tak sesuai dengan target.
Baginya, hal ini adalah sebuah ujian dan pembelajaran.
“Harus semangat. Ini namanya ujian,” imbuh Koster saat meninggalkan Kantor PDIP tengah malam usai menggelar rapat dengan pengurus PDIP Bali.
Disinggung soal rekapitulasi suara internal, Koster tak dapat berbicara banyak. Sebab, kini perhitungan masih berlangsung di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Dia mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil perhitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU)
“Tunggu dulu hasil resmi KPU. Masih berjalan. Belum (suara internal). Masih berhitung di TPS. Sabar dulu,” pungkas mantan Gubernur Bali ini.
Baca juga: Di Luar Dugaan, di Bali Gemoi Sementara Unggul Jauh dari Ganjar-Mahfud
Sementara Ketua DPRD Klungkung yang juga Ketua DPC PDIP Klungkung Anak Agung Gde Anom mengatakan, hasil ini benar-benar di luar ekspetasi.
"Di luar ekspetasi, benar-benar di luar ekspetasi. Saya tidak bisa ngomong apa,"ujar Anak Agung Gde Anom, Rabu (14/2/2024) sore.
Menurutnya kondisi ini tidak hanya terjadi di Klungkung, bahkan hampir di seluruh Indonesia.
Meskipun demikian, baginya menang atau kalah sudah biasa dalam politik.
"Sudah biasa, tidak masalah. Itu resiko politik, harus kami diterima," ungkap dia.
(*)