TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Berbagai hasil hitung cepat lembaga survei menunjukkan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dalam Pilpres 2024.
Komentarpun datang beragam, salah satunya dari program makan siang gratis yang diusung Paslon No 2 ini.
Prabowo-Gibran mengusung makan siang gratis yang direncanakan akan menyasar sekitar 82,9 juta orang yang berasal dari beberapa golongan masyarakat.
Pertama, 74,2 juta anak sekolah alias murid. Kedua, 4,3 juta santri. Ketiga, 4,4 juta ibu hamil.
Baca juga: Sementara Unggul dalam Perebutan Kursi DPD RI Pemilu 2024, Berikut Harta Kekayaan Rai Mantra
Sebelumnya, beredar anggaran untuk program makan siang gratis ini sebesar Rp400 triliun per tahun.
Artinya dalam setahun, setiap penerima mendapat Rp4,82 juta. Jumlah tersebut setara dengan Rp402 ribu per bulan atau Rp13.403 per hari.
Menanggapi hal ini, Tribun Bali mendapatkan komentar beragam dari masyarakat di Denpasar pada Kamis (15/2/2024).
Baca juga: Bupati Giri Prasta Nyoblos di TPS 001 Pelaga dan Pantau Jalannya Pemilu di Kabupaten Badung
Dewa Kusuma salah seorang masyarakat yang berprofesi sebagai karyawan swasta mengatakan program makan siang gratis dirasa kurang efektif.
Mengingat, makan siang itu makanannya menyasar ke siapa saja, lalu bagaimana standarisasi makanan yang diberikan, menunya, dan sebagainya.
Baca juga: Gunakan Hak Pilih di Pemilu 2024 Walikota Jaya Negara di TPS 17 dan Wawali Arya Wibawa di TPS 15
“Kalau menurut saya program makan siang gratis lebih baik diberikan ke masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah seperti pemulung, dsb."
"Kita tidak tahu bagaimana standarisasi makanan tersebut, mulai dari memenuhi 4 sehat 5 sempurna dengan budget Rp 13 Ribu masuk tidak? Apalagi contohnya di Denpasar,” ujar Dewa.
Baca juga: Prabowo-Gibran Unggul Di Rutan Dan Lapas Bangli
Menurut Dewa, alangkah lebih baik anggaran untuk makan siang gratis diberikan kepada masing-masing sekolah yang nantinya diberikan ke masing-masing siswa.
“Contoh standarisasi makanan Rp13 Ribu itu seperti apa? Nasi lalapan ayam di Bali saja Rp17 Ribu, kurang paham deh saya apakah program ini akan efektif apalagi untuk ibu hami apa gizinya memenuhi?” tambah Dewa.
Baca juga: Kejutan Hasil Pilpres 2024 di Bali, PDIP Keok di Kandang, Semua Quick Count Unggulkan Prabowo-Gibran
Sebelumnya, program makan siang dan susu gratis masuk dalam 8 program hasil terbaik cepat dalam visi dan misi Asta Cita yang diusung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Program itu digagas guna mengentaskan stunting di Indonesia.
Lain halnya dengan Amelia Warta. Dirasa makan siang gratis menurutnya sangat membantu anak-anak sekolah di pelosok.
Baca juga: Di Semua Quick Count Prabowo-Gibran Unggul di ‘Kandang Banteng’, Koster Minta Semua Bersabar
“Kalau kita berbicara Denpasar mungkin udah modern, tetapi kita kan belum tau daerah lain terutama daerah tertinggal. Seperti di Karangasem, ataupun daerah Indonesia lainnya. Bahkan ada anak sekolah di Papua yang hanya berbekal ulat sagu untuk makan siang mereka,” kata Amel.
Namun, ia menyarankan alangkah lebih baiknya anggaran Rp13 Ribu tidak digeneralisasi ke semua daerah. Karena masing-masih harga bahan pokok di daerah berbeda-beda.
“Ya contohnya saja kalau di Jawa, mungkin Rp13 Ribu sudah dapat nasi pecel ayam, tetapi di Denpasar kan tidak bisa. Ataupun di daerah lain. Kalau mau ada program makan siang gratis, harusnya lihat juga dimana dialokasikan,” tutup Amelia, salah satu warga Denpasar.(*)