Berita Bangli

Puncak Karya Ngusaba Kadasa Di Pura Ulun Danu Batur, Ribuan Umat Iringi Mapepada Agung

Penulis: Muhammad Fredey Mercury
Editor: Fenty Lilian Ariani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prosesi Mapepada Agung pada Puncak Karya Ngusaba Kadasa di Pura Ulun Danu Batur. Minggu (24/3/2024)

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Puncak Karya Ngusaba Kadasa di Pura Ulun Danu Batur, Kecamatan Kintamani dilaksanakan pada Minggu (24/3/2024).

Salah satu prosesinya yakni Mapepada Agung. Prosesi ini diikuti ribuan pemedek hingga ratusan sekaa gamelan.

Manggala Karya Ngusaba Kadasa Pura Ulun Danu Batur, Jero Gede Batur Duhuran menjelaskan, prosesi Mapepada Agung ini tujuannya untuk menyucikan seluruh sarana sesajen yang akan digunakan sebagai banten pujawali Ida Bethara-Bethari di Pura Ulun Danu Batur. 

Adapun sarana yang disucikan saat Mapepada Agung meliputi pala bungkah, pala gantung, palawija, satwa yang dipakai wewalungan, plawa, bunga, dan peralatan lainnya.

"Semua disucikan. didoakan untuk tujuan persembahan," ungkap Jero Gede Batur Duhuran.


Dalam prosesi Mapepada Agung, pralingga dan pratima Ida Bethara-Bethari Pura Ulun Danu Batur dipundut krama. Jero Gede Batur Duhuran mengatakan, prosesi ini sebagai tanda Ida Bethara-Bethari macecingak (menyaksikan batas wilayah) mengelilingi wilayah suci Desa Batur.

"Itu sebagai pertanda Ida Bathara–Bathari turun kabeh," jelasnya.

Lanjut disampaikan, satu hari sebelum Purnama Kedasa, pada Sabtu (23/3/2024) dilaksanakan upacara Mapepada wewalungan suku pat (catur pad) dan suku kalih (dwi pada).

Prosesnya yakni dengan mengelilingi Pahrayangan Pura Ulun Danu Batur sebanyak tiga kali. 

Baca juga: Beraksi di Badung, Dua Pelaku Curanmor Berhasil di Tangkap Polsek Mengwi Kurang dari 24 Jam

Sedangkan saat Puncak Karya Purnama Kedasa pada Minggu (24/3/2024), imbuh Jero Gede Batur Duhuran, acara Mapepada Agung dilakukan dengan mengelilingi Parahyangan, pawongan dan pelemahan Desa Pakraman Batur.

Prosesnya dilaksanakan di Margi Agung (Jalan Besar) diiringi puluhan sekaa baleganjur.

"Untuk puncak Pujawali Ngusaba Kedasa, Ida Bhatari katuran Pujawali Ring Tengahing Dalu Dauh atau pada pukul 00.00 wita," ungkapnya. 

Hal itu dimaksudkan, agar dalam melaksanakan upacara saat suasana hening, sepi sehingga pelaksanaan upacara akan lebih khusuk.

Tindak lanjut dari itu, Jero Gede Batur selaku pemucuk karya juga berharap kepada para umat Hindu jika tidak ada halangan agar tangkil ngaturan bakti, sebagai ucapan syukur atas karunianya agar diberikan kedamaian dan kesejahteraan serta kerahayuan. 

Prosesi Mapepada Agung dihadiri Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, mantan Wakil Gubernur Cokorda Arta Ardana Sukawati (Cok Ace), Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta Bersama Ibu Sariasih Sedana Arta, Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar, Ketua DPRD Bangli I Ketut Suastika, serta OPD di lingkungan Pemkab Bangli.

Prosesi Upacara Mapepada diiringi sekitar 74 barung (set) gong dan sekaa gamelan dari berbagai tempat di Bali.

Puncak Upacara Mapepada ditandai dengan persembahyangan bersama, memohon keselamatan dan kerahayuan.

Sementara Ida Bethara Ulun Danu Batur katuran nyejer dari 24 Maret dan mesineb pada 8 April 2024.(*)

Berita Terkini