Namun untuk pasien yang sudah pernah kontrol ke rumah sakit, sebenarnya mereka bisa mendaftar melalui online.
“Hanya saja masyarakat begitu mereka daftar online, dapatnya agak siang mereka inginnya pagi dan datangnya pagi ini yang menyebabkan kelihatan antrean lebih banyak.
Semoga poliklinik yang akan kita siapkan untuk masyarakat itu kan awal Juli baru beroperasi,” bebernya.
Pada AAPM pun terlihat ada petugas dari RSUP Prof Ngoerah yang membantu pasien untuk daftar.
AAPM ini sudah mulai beroperasi saat pandemi Covid-19, dengan tujuan mengurangi kerumunan pada saat itu.
RSUP Prof Ngoerah sendiri telah menanyakan hal ini ke BPJS Kesehatan dan masih menanti jawaban dari BPJS Kesehatan.
Dan selama SEP itu belum terbit secara prosedural belum bisa memberikan layanan, karena eligibilitas peserta belum didapatkan. Karena di sana terdapat informasi terkait apakah peserta aktif BPJS Kesehatan atau tidak.
“Selama BPJS Kesehatan tidak bisa merespons cepat dampaknya di kita. Program yang coba kita bangun, kita layani dulu pasien tapi dampaknya pasti di rumah sakit.
Hal hal seperti tadi yang bahwa dia belum bayar premi, kemudian apa rujukan tidak bawa. Nah itu akan hilang. Otomatis tagihan tidak akan bisa diklaim ke BPJS Kesehatan. Lost begitu,” tutupnya. (*)