Setiap kegiatan maupun hajatan partai, ia mengaku sering terlibat di dalamnya. Hanya saja ia tidak masuk dalam struktural partai karena fokus dalam bisnisnya yang bergerak di bidang pariwisata yang sempat terdampak akibat Pandemi Covid-19.
"DPC sudah tahu tentang saya. Darah saya merah, tidak bisa digoyang dengan kuning. Saya ingin ngayah, mengabdi untuk masyarakat Buleleng. Saya ingin mengangkat potensi pariwisata yang ada di Buleleng agar lebih baik," ucapnya.
Mang Dauh pun tidak memungkiri dirinya kerap kali disandingkan dengan I Nyoman Sutjidra dalam bursa Pilkada Buleleng.
Ia menegaskan hal tersebut merupakan opini dari masyarakat. Kini Mang Dauh mengaku hanya menyerahkan sepenuhnya kepada keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan disandingkan dengan siapa dalam Pilkada Buleleng.
Sekretaris DPC PDIP Buleleng, Gede Supriatna mengatakan pihaknya memang memberikan kesempatan kepada kader dari internal maupun eksternal partai untuk mendaftar sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng melalui PDIP.
Pendaftaran dibuka sejak Senin (29/4) hingga Jumat (10/5). Sejak pendaftaran itu dibuka, tercatat sudah ada dua orang yang datang untuk mengambil formulir pendaftaran diantaranya I Nyoman Sutjidra yang mendaftar sebagai bacabup Buleleng, serta Mang Dauh yang mendaftar sebagai bacawabup Buleleng. (mah/weg/rtu)