Gidion juga mengatakan, tak menutup kemungkinan nantinya penyidik akan turut memeriksa kekasih dari Putu Satria.
Pasalnya dugaan penganiayaan yang dialami Putu itu terungkap berdasarkan percakapan antara korban dengan kekasihnya melalui pesan singkat.
"Boleh juga kami mintai keterangannya, nanti akan kami koordinasikan dengan pengacaranya," katanya.
Baca juga: Suasana Terkini Rumah Mendiang Putu Satria di Klungkung Bali Jelang Prosesi Pengabenan Hari Ini
Sebelumnya, fakta baru terungkap dari kasus penganiayaan yang menewaskan Putu Satria oleh seniornya.
Putu ternyata bukan hanya sekali dianiaya hingga akhirnya tewas.
Ternyata, dia pernah curhat ke pacarnya kalau pernah juga dipukul seniornya pada Desember 2023 lalu.
"Betul (almarhum Putu pernah curhat ke pacarnya kalau dipukul senior). Sepertinya sudah jadi kebiasaan (pukul memukul) di sana (STIP)," kata Kuasa Hukum Keluarga Putu, Tumbur Aritonang saat dihubungi, Kamis 9 Mei 2024.
Dalam foto yang diberikan Tumbur, terlihat bukti percakapan antara Putu dan pacarnya.
Terlihat pula Putu mengirimkan foto untuk memberi informasi bahwa dadanya sakit karena habis dipukul.
"Intinya (isi percakapan) 'aku dipanggil terus sama senior, dipukulin terus-terusan, sakit dadaku, ulu hati terus yang diincar', Itu artinya," ucapnya.
Bahkan, Tumbur menduga Putu memang sudah menjadi incaran para seniornya selama mengenyam pendidikan di STIP.
"Jadi dia sering diincar sama seniornya. Kasihan junior-junior di sana (STIP) jadi samsak," ungkapnya.
Sementara itu di lain sisi, sebelumnya 4 taruna STIP Jakarta yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka diklaim tak menargetkan secara khusus Putu Satria Ananta Rustika (19) untuk dijadikan korban penganiayaan.
Hal itu diungkapkan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Hady Saputra Siagian yang mengatakan bahwa Tegar Rafi Sanjaya Cs menganiaya korban hanya karena memakai baju olahraga di kelas.
"Jadi bukan ditentukan targetnya, engga. Tapi karena memakai pakaian dinas olahraga (dianggap) salah kan, (kemudian) ditegur," ucap Hady kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Utara, Rabu (8/5) malam.