2. Peningkatan produksi air liur
Minum susu di malam hari dapat memicu peningkatan produksi air liur pada beberapa orang.
Hal ini, pada sebagian kasus, berpotensi menyebabkan hidung tersumbat atau pilek karena beberapa orang mungkin memiliki sensitivitas terhadap susu, walaupun bukan alergi.
Sensitivitas ini dapat memicu produksi lendir yang lebih banyak, termasuk di saluran hidung lendir yang berlebihan ini dapat menyebabkan hidung tersumbat dan pilek.
Seseorang yang memiliki kebiasaan minum susu sebelum tidur akan mengalami kesulitan bernafas dan kualitas tidur dapat terganggu yang diakibatkan oleh pilek dan hidung tersumbat.
3. Memicu asam lambung
Minum susu di malam hari sebelum tidur dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya asam lambung naik dan rasa tidak nyaman di perut.
Gangguan ini muncul terutama bagi mereka yang memiliki pencernaan sensitif.
Kombinasi lemak dan protein dalam susu, terutama pada susu full cream, berpotensi memicu rasa tidak nyaman dan sensasi terbakar di dada (heartburn) yang mengganggu tidur malam.
4. Menambah berat badan
Minum susu di malam hari juga dapat memperlambat proses pencernaan.
Saat tubuh sedang beristirahat di malam hari, metabolisme dan aktivitas pencernaan berjalan lebih lambat, hal ini menyebabkan susu tidak dicerna secara optimal.
Sehingga, nutrisi didalamnya tidak terserap dengan baik dan berpotensi berubah menjadi lemak.
Konsumsi susu di malam hari menambah asupan kalori, tetapi tidak diimbangi dengan pembakaran kalori yang cukup.
Sehingga, aksi ini berpotensi menyebabkan penumpukan kalori dan kenaikan berat badan.