Sementara Ketua DPC Hanura Klungkung, Wayan Buda Parwata, belum mau menyebut nama-nama yang sudah
melakukan pendekatan dengan partai koalisi Nawasena.
"Ada juga dari dari kader partai besar, ada lah namanya," ungkap Buda Parwata, sembari tersenyum.
Menurutnya dengan terbentuknya partai koalisi Nawasena, membuka ruang bagi tokoh-tokoh Klungkung
untuk maju ke Pilkada.
Serta memberikan lebih banyak alternatif bagi masyarakat untuk memilih pemimpin Klungkung ke depan.
"Kami membuka ruang bagi tokoh-tokoh Klungkung untuk maju ke Pilkada. Kami siapkan kendaraan, sehingga tidak hanya dua partai (PDIP dan Gerindra) yang bisa usung calon. Sehingga tidak ada lagi wacana kotak kosong yang seakan di Kabupaten Klungkung kehabisan figur tokoh yang bagus," kata Buda Parwata.
Ketua Golkar Klungkung Komang Ayu Ningrum bahkann mengatakan, tidak menutup kemungkinan beberapa partai lain akan bergabung dengan partai koalisi Nawasena.
Lebih lanjut Ketua Partai Perindo Klungkung, I Nengah Suwitra didampingi Sekretarisnya Margi berharap koalisi
ini terjalin lebih solid ke depan, khususnya dalam menjaring calon Bupati dan Wakil Bupati Klungkung ke depan.
Dengan hadirnya koalisi Nawasena ini memungkinkan munculnya tiga paslon di Pilkada Klungkung 2024.
Sebelumnya, dua partai besar yakni PDIP dan Gerindra dipastikan sama-sama bisa mengusung calon sendiri berdasarkan jumlah kursi yang diperolehnya di DPRD Klungkung.
Dari hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, PDIP mendapat 12 kursi dan Gerindra 8 kursi.
Sejauh ini, PDIP dan Gerindra sudah mulai menjaring atau menggodok nama-nama untuk ditarungkan di Pilkada Klungkung 2024. (mit)