TRIBUN-BALI.COM - Nengah Lagas (65) terbangun dari tidurnya. Lampu di rumahnya mendadak mati semua, Kamis (23/5) dini hari. Ia kemudian beranjak dari kasur dan berjalan menuju kilometer listrik.
Baru kakinya menapak teras, ia melihat api berkobar membakar rumahnya. Warga Banjar Keladian, Pempatan, Kecamatan Rendang, Karangasem ini kaget. Kobaran api menjalar di plafon hingga ke arah timur
Lagas berteriak meminta bantuan. Ia sempat ingin menyelamatkan barang-barang berharganya, namun api kian membesar. Puing-puing bangunan pun berjatuhan. Lagas menjauh dan warga mulai berdatangan memadamkan api.
Kasi Humas Polres Karangasem, Iptu Gede Sukadana mengatakan, kebakaran rumah dan dapur itu berhasil dipadamkan warga dengan peralatan seadanya. "Setelah berjuang lama, kobaran api baru bisa dipadamkan warga," ungkap Sukadana.
Baca juga: JALUR Darmasaba-Petang Diperbaiki, Dana Rp 8,8 Miliar, Akhirnya Pemprov Bali Ploting Anggaran
Baca juga: BLANKSPOT Banyak di Wilayah Kintamani, Pemkab Bangli Sambut Baik Hadirnya Starlink untuk Pustu
Barang berharga tak bisa diselamatkan. Di antaranya emas, sertifikat tanah, surat kendaraan, peralatan rumah tangga dan dokumen-dokumen kependudukan. "Kerugian bisa capai Rp 100 juta. Barang berharga di dalam rumah tak terselamatkan. Atap rumah hangus terbakar dan yang tersisa hanya tembok," kata dia.
Kebakaran juga terjadi di Banjar Puseh, Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Jembrana. Rumah permanen beserta dapur milik I Wayan Sudarma (61) ludes terbakar. Peristiwa ini terjadi Rabu 22 Mei 2024 sore. Kebakaran diduga akibat api dupa jatuh dari pelangkiran ke kasur.
Upaya pemadaman yang dilakukan oleh warga tidak membuahkan hasil karena api sudah membesar. Namun warga sempat berupaya mengamankan aliran listrik dan mempersempit area api menjalar ke bangunan lainnya.
Petugas Pemadam Kebakaran Jembrana datang ke lokasi kejadian dan berhasil memadamkan api sekitar pukul 16.00 Wita. Namun, seluruh bangunan rumah dan dapur beserta isinya sudah ludes terbakar. Akibat kejadian tersebut, kerugian yang dialami korban ditaksir hingga Rp 65 juta. (ful/mpa)