Berita Karangasem

BOCAH 8 Tahun Meninggal Dunia di Karangasem, Diduga karena DBD, Sudah Tembus 247 Kasus di Gumi Lahar

Penulis: Saiful Rohim
Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Bocah atas nama I Made NP, asal Br. Dinas Kelod, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali, meninggal dunia, Kamis (23/5/2024).

Untuk tahun 2024, lonjakan kasus DBD terjadi Maret. Jumlahnya capai 106. Sedangkan April 59 kasus, serta diperkirakan akan terus bertambah. Mengingat cuaca masih anomali, sering berubah.

"Untuk kasus DBD Januari 25 kasus, dan Februari 57 kasus. Jumlah ini alami penurunan dibandingkan periode yang sama di tahun 2023,"kata I Gusti Bagus Putra Pertama.

Pria berprofesi sebagai dokter ini mengaku, masih tingginya kasus DBD di Kabupaten Karangasem disebabkan banyak faktor.

Satu diantaranya kesadaran masyarakat akan bahaya DBD belum maksimal. Selain itu cuaca di Karangasem anomali, tidak tetap. Sekarang panas, beberapa jam turun hujan. Sehingga jentiknya berkembang.

"Kalau sudah musim hujan, jentik cepat akan berkembang biak. Warga harus waspada dan hati - hati. Tetap jaga kebersihan lingkungan disekitar," imbaunya.

Untuk menekan kasus DBD di Karangasem, pemerintah mulai mengaktifkan kembali kelompok kerja operasional (pokjanal) untuk pemberantasan DBD di tiap desa.

Hal itu perlu dijalankan agar Karangasem bisa menekan penyebaran kasus DBD setiap tahunnya secara konsisten, sehingga tidak ada korban jiwa.

Pemerintah terus melaksanakan sosialisasi 3 M dan PSM (Pemberantasan Sarang Nyamuk). Kegiatan fogging di semua desa terus digencarkan.

"Petugas Dinas Kesehatan rutin mengelar fogging. Kegiatan difokuskan ke desa yang sudah ada kasusnya. Rutin setiap hari ke desa," tambah Gusti Pertama, sapaan akrabnya.

"Kita berharap peran masyarakat dalam menekan kasus DBD di Kab. Karangasem. Bila perlu setiap rumah harus ada yang memantau jentik di rumah. Yang terpenting yakni menjaga kebersihan lingkungan sekitar," imbau Gusti Pertama.(*)

Berita Terkini