Berita Badung

Sering Terjadi Kelangkaan Gas LPG, Pemkab Badung Menduga Memang Ada Timbunan Atau Pengoplos

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Operasi Pasar - Warga antre mendapatkan gas LPG 3 Kg dalam operasi pasar di depan Kantor Lurah Legian, Badung, Senin 2 Juni 2024. Beberapa hari belakangan, warga kesulitan mendapatkan gas LPG 3 Kg - Sering Terjadi Kelangkaan Gas LPG, Pemkab Badung Menduga Memang Ada Timbunan Atau Pengoplos

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pemerintah Kabupaten Badung menduga di Kabupaten Badung, Bali, memang ada oknum yang melakukan penimbunan atau pengoplosan gas LPG 3 kg.

Hal itu karena beberapa kali terjadi kelangkaan gas LPG 3 kg di masyarakat.

Selain itu, pihak Pertamina saat diajak koordinasi juga selalu mengaku sudah mendistribusikan gas 3 kg sesuai dengan kebutuhan.

Hanya saja nyatanya di masyarakat, gas LPG 3 kg malah langka.

Baca juga: LPG Langka di Gianyar, Lelut Sampai Keliling 2 Jam Cari Gas Melon

"Sebenarnya kita sudah curiga akan adanya penimbunan atau pengoplosan. Namun kita di Pemkab Badung tupoksinya mengkoordinasikan masalah itu (kelangkaan gas -red)," ujar Kepala Bagian (Kabag) Sumber Daya Alam (SDA) Setda Badung, Made Adi Adnyana, saat dikonfirmasi Selasa 4 Juni 2024.

Pihaknya mengaku saat terjadi kelangkaan gas beberapa hari lalu, dirinya sudah langsung berkoordinasi dengan Pertamina.

Bahkan pihak Pertamina menyebutkan sudah mendistribusikan gas sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

" Pertamina katanya, sudah mendistribusikan sesuai kebutuhan. Jadi Pertamina memberikan ke agen dan agen ke pangkalan-pangkalan. Namun kenyataannya setelah kita cek pangkalan juga ada yang kosong," jelasnya.

"Pendistribusian sampai ke pangkalan, kata Pertamina, agar Harga Eceran Tertinggi (HET) tidak jauh dari Rp 18.000. Sehingga Pertamina memiliki regulasi baru mendistribusikan hanya sampai pangkalan, baik yang milik Pertamina atau pihak ketiga yang sudah kerjasama dengan Pertamina," sambungnya.

Melihat kondisi yang jauh berbeda dari realita di lapangan, pihaknya menduga ada penimbunan dan juga ada pengoplosan gas hingga mengakibatkan gas langka.

Apalagi menurut Pertamina sudah mendistribusikan sesuai kebutuhan.

Kendati demikian pihaknya mengaku akan melakukan rapat koordinasi kembali bersama tim migas, guna menindaklanjuti masalah itu.

Dalam tim migas disebutkan ada Pertamina, Hiswana Migas, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Polres Badung, SDA Badung, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) dan Dinas Koperasi dan Perdagangan Badung.

"Nanti kami akan rapatkan tim migas, nah mengenai adanya pengoplosan itu sudah ranah hukum. Jadi kami harapkan instansi terkait yang menindaklanjuti, kami sifatnya hanya mengkoordinasikan," imbuhnya. (*)

Kumpulan Artikel Badung

Berita Terkini