Sebelum pulang, Briptu FN membeli bensin terlebih dahulu dan memasukkannya ke botol air mineral. Sesampainya di rumah, botol berisi bensin itu diletakkan di atas lemari di teras rumahnya.
Briptu FN juga sempat mengancam RDW dengan mengirim foto bensin.
"(Briptu FN) memfoto (botol itu), setelah itu dikirimkan ke WA korban agar segera pulang," ucap AKBP Daniel S Marunduri, Sabtu (8/6).
Briptu FN lalu meminta ART mereka, Marfuah, membawa ketiga anaknya bermain di luar. Lalu pada pukul 10.30 WIB, tak lama RDW pulang dan langsung diajak masuk ke dalam rumah.
Pintu pun dikunci dari dalam. RDW lalu diminta mengganti bajunya dengan kaus lengan pendek dan celana pendek. Setelah itu keduanya terlibat cekcok.
"(Setelah itu) tangan kiri korban pun diborgol dan dikaitkan di tangga yang berada di garasi. Dan dalam kondisi duduk di bawah, korban pun langsung disiram menggunakan bensin yang sudah disiapkan oleh terduga pelaku di sekujur tubuhnya dan korban hanya diam saja," terang Daniel.
"Setelah itu terduga pelaku menyalakan korek dan membakar tisu yang dipegang menggunakan tangan kanan sambil berkata 'ini lo yang lihaten iki' namun korban diam saja," lanjutnya.
Naas, api yang membakar tisu itu menyambar tangan FN dan menjalar ke tubuh RDW yang berlumuran bensin.
Korban pun berteriak minta tolong dan berusaha menyelamatkan diri ke luar, namun tak bisa karena terhalang mobil dan tangannya terborgol ke tangga lipat.
Salah satu saksi, Bripka Alvian, yang mendengar teriakan itu lalu langsung masuk dan mencoba memadamkan api. Korban lalu dibawa ke rumah sakit. "Setelah itu saksi melaporkan kepada pimpinan dan mendatangkan ambulans untuk pertolongan pertama terhadap korban ke rumah sakit," ucapnya.
Dalam peristiwa tersebut, polisi mengumpulkan barang bukti berupa satu buah botol air mineral 1,5 ml, satu buah korek api bensol, satu buah borgol, satu buah tangga, satu buah baju judogi dan satu bungkus serpihan sisa baju korban yang terbakar. (tribun network)
Sehari Dirawat Akhirnya Meninggal
SEHARI dirawat di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, Briptu RDW yang diduga dibakar istrinya di Asrama Polisi (Aspol) Polres Mojokerto Kota, akhirnya meninggal dunia, Minggu (9/6).
Briptu RDW menghembuskan napas terakhir sekitar pukul 12.55 WIB. Ia dirawat karena menderita luka bakar 96 persen.
"Iya (Briptu RDW meninggal dunia)," kata Direktur RSUD Wahidin Sudiro Husodo, Sulaiman Rosyid.
Dia mengatakan, semula korban akan dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya. Tapi, saat hendak dibawa kondisi kesehatannya tidak layak atau tidak stabil.