Pilkada Jembrana

Warga Disabilitas di Jembrana Mulai Dicoklit, Jangan Sampai Data BMS Masuk DPT, Bawaslu Tekankan Ini

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pantarlih saat melakukan Coklit terhadap warga disabilitas di Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana, Selasa 25 Juni 2024.

TRIBUN-BALI.COM - Panitia Pemuktahiran Data Pemilih (Pantarlih) di masing-masing wilayah, mulai sibuk melakukan pencocokan dan penelitian (Coklit), Selasa 25 Juni 2024. Salah satu yang jadi prioritas adalah pemilih disabilitas.

Menurut pantauan, Coklit dengan sasaran pemilih disabilitas dilakukan Pantarlih di sejumlah wilayah seperti Kelurahan Banjar Tengah dan Desa Kaliakah, Kecamatan Negara.

Kegiatan ini juga dipantau langsung oleh PPS, serta PPK dan juga Bawaslu Kabupaten Jembrana.

Seorang warga disabilitas, I Nyoman Semadi mengakui pelayanan petugas Pantarlih patut diapresiasi.

Dengan pencocokan dan Penelitian (Coklit) yang dilakukan tentunya akan mampu mengawal hak suara masyarakat, terutama warga disabilitas.

Baca juga: PILKADA Bangli! KPU Bangli Lakukan Proses Coklit Pada Penyandang Disabilitas

Baca juga: Ketut Rencana Dituntut Bui 8 Tahun, Rugikan Keuangan LPD Desa Adat Tamblang Buleleng Rp1,5 Miliar

Pria yang tinggal di Kelurahan Banjar Tengah ini berharap hal serupa dilakukan di semua wilayah. Sehingga, hak suara milik warga disabilitas secara keseluruhan bisa digunakan untuk memilih pemimpin yang diharapkan pada Pilkada 2024 mendatang.

"Kami harap surat suara saya nantinya bisa digunakan sebagaimana mestinya," katanya.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Jembrana, Made Widiastra mengatakan, sepanjang Pantarlih melakukan Coklit, jajaran Bawaslu sifatnya melakukan pengawasan dan mengawal hak pilih semua warga untuk masuk ke DPT nantinya.

Dia menegaskan, ada beberapa poin penting yang harus dilakukan penyelenggara seperti tepat dalam prosedur pelaksanaan coklit, kemudian menghasilkan data yang akurat sesuai Identitas yang dimiliki.

"Intinya, mana data yang BMS (belum memenuhi syarat) itu tidak muncul lagi pada data pemilih nantinya," tegasnya.

Disingung mengenai coklit dengan segmen warga disabilitas, mantan Komisioner KPU Jembrana ini mengakui patut diapresiasi. Sebab, pelaksanan coklit untuk disabilitas sudah dilakukan di awal sehingga nantinya mengetahui apa saja masukan dan kebutuhan dari warga disabilitas tersebut.

"Ini spiritnya nanti untuk memperhatikan kebutuhan mereka nanti saat dikonfirmasi TPS. Termasuk juga akses untuk disabilitas agar diperhatikan," tegasnya.

 

Berita Terkini