TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Satu per satu anggota Kodim 1617/Jembrana menjalani tes urine di kantor setempat, Jumat 28 Juni 2024.
Adalah kegiatan sebagai upaya pencegahan penyalahgunaan dan peredaran narkoba di lingkungan TNI. Total ada 70 orang anggota yang menjalani tes tersebut.
Menurut data yang diperoleh, pada tahap awal ini sebanyak 70 personel dari total 142 personel Kodim 1617/Jembrana menjalani tes urine.
Baca juga: Selamat Jalan! Ekarista Ditemukan Dalam Kondisi Bau Busuk di Kamar Kos Denpasar, Tangannya Disorot
Mereka yang belum hadir akan menyusul karena saat ini masih ada kesibukan dan tugas lain.
"Ini bagian dari pencegahan. Kami harap bisa mencegah penggunaan narkoba di lingkungan TNI," Komandan Kodim 1617/Jembrana, Letkol Inf. Muhammad Adriansyah, Jumat 28 Juni 2024.
Letkol Adriansyah mengakui, program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di lingkungan TNI akan rutin dilaksanakan.
Baca juga: Terungkap Curhatan Putu Satria dan Pacarnya, Sebut Mayoret Akan Dibaptis Atau Dibantai Sampai Habis
Dan bagi anggota yang terindikasi terlibat dengan narkoba, akan dikenakan sanksi sesuai aturan undang-undang TNI dan militer.
"Sanksinya adalah pecat, tidak ada toleransi," tegasnya.
Untuk diketahui, sebanyak 24 perkara diungkap Satuan Reserse Narkoba Polres Jembrana dalam kurun waktu 6 bulan atau periode Januari-Juni di tahun 2024 ini.
Dari perkara tersebut, tercatat ada 36 orang tersangka yang berhasil diamankan.
Jumlah tersebut tercatat meningkat dibandingkan data tahun 2023 pada periode yang sama.
Menurut data yang berhasil diperoleh dari Polres Jembrana, total jumlah perkara yang diungkap selama tahun 2023 sebanyak 45.
Dalam enam bulan atau Januari-Juni di 2023, tercatat ada 24 perkara dengan 31 orang tersangka.
Sementara selama enam bulan di tahun 2024 ini, jumlah tersangka meningkat 5 orang.
"Tahun ini didominasi pengedar. Jumlahnya (tersangka) pun cenderung meningkat dari tahun sebelumnya pada periode yang sama," kata Kasat Reserse Narkoba Polres Jembrana, AKP I Gede Alit Darmana.
Dia menegaskan, meskipun pengungkapan tinggi, upaya preventif dan represif harus terus ditingkatkan.
Upaya preventif atau pencegahan peredaran narkotika di wilayah Gumi Makepung ini harus dilakukan lebih masif lagi kedepannya.
Sehingga, peran serta tidak hanya di kepolisian saja, namun semua pihak terkait sangat penting untuk mendukung.
"Upaya pencegahan dengan sosialiasi bahaya penggunaan narkoba sudah rutin kami laksanakan di semua kalangan. Terutama kepada generasi muda," tegasnya.