TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dikabarkan datang ke Bali baru-baru ini.
Megawati ke Bali untuk mengaso namun ada juga kabar ia datang untuk melakukan pemetaan Pilkada Bali 2024.
Ketua Dewan Pertimbangan Daerah PDIP Provinsi Bali, I Nyoman Adi Wiryatama mengatakan, Megawati berada di Bali selama 10 hari.
"Ibu sudah pulang (balik dari Bali). Selama 10 hari (di Bali). Ibu mengaso saja, tidak ada kegiatan politik apa-apa," katanya, Senin 1 Juli 2024.
Baca juga: PILKADA Badung, Alit Yandinata Disandingkan dengan Adi Arnawa, Sebut Aspirasi & Keinginan Relawan!
Adi Wiryatama juga mengatakan, mungkin saja Megawati sedang melakukan pemetaan politik di Bali.
Pembicaraan dilakukan di tingkat pimpinan partai dan tidak sampai ke akar rumput.
"Ya itu mungkin ada juga di tingkat pimpinan ada pembicaraan seperti itu, tetapi kami yang di grass root tidak diajak bicara," demikian kata Adi Arnawa.
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan, Megawati di Bali untuk melakukan pemetaan Pilkada Bali 2024.
"Dari Bali, saat ini Ibu Ketua Umum selama lebih dari satu minggu berada di Bali, sehingga dilakukan suatu pemetaan secara langsung di Bali," ujar Hasto ditemui di Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Hasto menyampaikan, Megawati mendengarkan banyak masukan dari berbagai pihak terkait Pilkada.
Megawati akan menentukan siapa saja sosok yang tepat dipilih untuk menjadi calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Bali 2024.
Namun ia tak memungkiri PDIP memerlukan dukungan partai politik lain untuk Pilkada Bali 2024.
Meski demikian, ia tak menjelaskan lebih jauh apakah hal itu menandakan bahwa PDIP akan memasangkan kadernya dengan kader partai politik lain untuk Pilkada Bali.
Koster diusulkan oleh DPC PDIP kabupaten dan kota se-Bali untuk maju kembali pada Pilkada Bali 2024.
Ada yang kembali menyandingkannya dengan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace.
Ada juga yang mengusulkan Koster bersandingan Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta.
Pasangan Koster-Cok Ace diusulkan oleh DPC PDIP Gianyar, Klungkung, dan Buleleng. Sedangkan Koster-Giri diusulkan oleh DPC PDIP Badung.
Kemudian, ada sejumlah DPC yang mengusulkan dua paket nama sekaligus, Koster-Ace dan Koster-Giri, yakni Kabupaten Bangli, Karangasem, Tabanan, Jembrana, dan Kota Denpasar.
"Koster-Ace, Koster-Giri itu akan diinventarisasi semua. Dibahas dan akan diusulkan ke DPP untuk diputuskan. Nanti pasti ada mekanisme survei juga. Nanti akan diputuskan DPP," demikian Koster menjelaskan.
Koster memilih untuk menunggu keputusan DPP terkait rekomendasi calon gubernur dalam Pilkada Bali 2024.
"Tunggu aja. Tunggu aja. Saya tidak boleh mendahului keputusan DPP Partai. Doakan saja biar lancar semua," kata Koster.
Ia enggan berbicara banyak terkait sosok yang bakal mendampingi maju Pilgub nanti.
Koster mengaku akan melaksanakan sesuai keputusan pusat.
"Siapapun yang diputuskan ya wajib hukumnya untuk dilaksanakan. Harus taat pada keputusan DPP Partai dan instruksi-instruksi DPP Partai," ucapnya. (sup/kompas.com)
Kumpulan Artikel Bali