Berita Badung

BALIHO Berjejalan di Sepanjang Jalan di Badung, KPU Berharap Parpol Mau Kerja Sama Kurangi Sampah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah Baliho bakal calon yang terpasang di beberapa ruas jalan di Badung.

TRIBUN-BALI.COM - Baliho bakal calon kepala daerah bertebaran di setiap sudut jalan Badung. Sebagai dari wisata, baliho-baliho tersebut membuat kesan kumuh yang nantinya berujung sampah.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Badung bakal mengajak para peserta Pemilu untuk lebih bijak menggunakan baliho. Ini diharapkan bisa mengurangi timbunan sampah jelang maupun pasca Pilkada 2024.

Ketua KPU Badung, I Gusti Ketut Gede Yusa Arsana Putra mengakui memang ada banyak baliho yang bertebaran di jalan. Kata dia, KPU Bali akan membuat nota kesepakatan (MoU) dengan partai politik untuk mengurangi timbunan sampah baliho.

Baca juga: Pohon Tumbang di Pura Tirta Empul Timpa Palinggih, Simak Beritanya!

Baca juga: PHK Kian Masif, Target Ekonomi Bisa Meleset, Pemerintah Harus Serius Tangani Ini!

BERI KETERANGAN - Ketua KPU Badung, I Gusti Ketut Gede Yusa Arsana Putra saat memberi keterangan kepada awak media. (Tribun Bali/ I komang Agus Aryanta)

"Kemudian jika terjadi kesepakatan maka hal tersebut yang akan menjadi pedoman dalam pengurangan baliho. Sesuai dengan visi KPU mengurangi sampah plastik," ujar I Gusti Ketut Gede Yusa Arsana Putra, Rabu (3/7).

Namun ia pun juga harus menunggu pedoman itu. Ia belum tahu kebersediaan peserta Pilkada. "Hingga kini, kami selalu menyampaikan hal tersebut kepada Parpol. Dengan harapan baliho itu tidak banyak," bebernya

Ia meminta agar sebisa mungkin menggunakan media lain tanpa pemasangan baliho. Namun fakta di lapangan baliho sudah terpasang di banyak lokasi. "Kalau sekarang memang belum ranah kami karena belum masa kampanye. Tapi kalau sekarang dibebaskan tetapi nanti dilarang, justru akan menjadi aneh juga," ungkapnya.

Ia berencana mengajak parpol dan para pasangan calon untuk membicarakan masalah ini. Ia menyebutkan, ada berbagai cara untuk mengurangi penggunaan baliho seperti menggunakan videotron dan memanfaatkan media masa dan media sosial.

"Agar sampah Pilkada tidak menjadi masalah, maka sampahnya tidak dibuat banyak. Mudah-mudahan teman-teman yang diusung sebagai pasangan calon mengerti dan bersedia mengurangi pemasangan baliho," paparnya. (gus)



Berita Terkini