TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pemerintah setempat melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) telah membina puluhan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) untuk menyalurkan tenaga kerja.
Hal itu pun dilakukan untuk mengurangi pengangguran di Gumi keris.
Bahkan kini, para pencari kerja di Kabupaten Badung tidak lagi mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan.
Mengingat jika lulus LPK dipastikan sudah langsung terserap di dunia kerja seperti di dunia industri, perdagangan, dan pariwisata.
Baca juga: Hapus Pelaksanaan Job Fair, Badung Pilih Kerjasama Dengan LPK Untuk Atasi Pengangguran
“Semua lulusan dari LPK ini hampir seluruhnya terserap. Jadi kami di Badung terdapat 42 LPK di bawah binaan Disperinaker yang telah menyalurkan sekitar 14 ribu tenaga kerja ke dalam negeri, luar negeri, dan untuk program magang,” ujar Kepala Dinas Perinaker Badung, Putu Eka Merthawan, Senin 8 Juli 2024.
Menurutnya, LPK bukanlah sekolah formal, sehingga para lulusan LPK otomatis mendapatkan pekerjaan, baik itu pekerjaan permanen maupun kontrak.
Program ini berhasil menurunkan angka pengangguran terbuka dari 4 persen menjadi 2 persen, di mana sebagian besar tenaga kerja tersebut diserap oleh LPK.
Selain itu, keberadaan LPK juga berkontribusi meningkatkan perekonomian daerah dan mampu mengatasi pengangguran ekstrem.
“Tahun ini, kami memiliki program khusus untuk mencari 90 orang calon tenaga kerja yang akan ditempatkan di sektor jasa perdagangan. Kami sudah memiliki 200 lowongan kerja dan hanya mencari 90 orang,” jelasnya.
Dijelaskan, para pencari kerja yang lulus seleksi akan mendapatkan insentif sebesar Rp 100 ribu rupiah per orang selama 3 bulan.
Ini khusus untuk pekerjaan di dalam negeri seperti di sektor jasa pariwisata, restoran, hotel, dan supplier.
“Dana insentif ini akan kami biayai melalui APBD,” ucapnya.
Hingga saat ini, kata Eka Merthawan, 50 dari 90 calon tenaga kerja telah terpenuhi, sementara sisanya masih dalam proses.
Program ini akan mulai diberlakukan pada bulan Agustus dan akan menjadi program rutin Disperinaker.
“Inovasi ini kami sebut sebagai Sijapri (Sistem Informasi Jaminan Pasti Siap Kerja Mandiri). Melalui Sijapri,” katanya.