Kebakaran di Bali

KEBAKARAN di Jembrana & Gianyar, Wahyudi Selamatkan Bibinya, 3 Rumah Warga Ketugtug Dilalap Api!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Warga di Lingkungan Ketugtug, Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, digegerkan dengan peristiwa kebakaran rumah, Selasa (16/7). Kebakaran rumah juga terjadi di Gianyar.

TRIBUN-BALI.COM - Warga di Lingkungan Ketugtug, Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, digegerkan dengan peristiwa kebakaran rumah, Selasa (16/7).

Sedikitnya ada tiga rumah yang terbakar dan satu di antaranya ludes. Peristiwa tersebut diduga terjadi akibat korsleting listrik.

Menurut informasi yang diperoleh Tribun Bali, peristiwa kebakaran yang berlokasi di 50 meter sebelah selatan Pasar Ijo Gading Negara tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 WITA.

Awalnya, satu rumah milik warga Bernama Suparman (59) terlihat mengalami kebakaran pada bagian atap rumahnya.

Karena dalam lingkungan rumah padat penduduk, api kemudian merembet ke sisi kanan dan kiri rumah pertama kebakaran.

Akhirnya rumah kedua milik Fadli (46) ikut terbakar. Kemudian merembet lagi ke rumah milik Siska Fatmawati. Tiga pemilik rumah tersebut masih ada hubungan saudara.

Akibat kejadian tersebut, hanya rumah milik Suparman yang terbakar habis alias ludes. Sementara rumah lainnya mengalami kebakaran hanya sebagian.

Namun kerugian ditimbulkan ditaksir hingga ratusan juta rupiah. Sebab, selain bangunan, sejumlah barang berharga juga terbakar.

Bahkan ada emas batangan milik korban serta belasan juta uang tunai yang disimpan dalam rumahnya juga ludes terbakar.

Baca juga: VIRAL Atraksi Flying Fox di Nusa Penida, Aparat Kepolisian Awasi Aktivitas Wahana di Pantai Diamond

Baca juga: TRAGEDI Gedung GDLN Unud Terbakar, Rektor Minta Civitas Akademika dan Masyarakat Tenang

Suasana di TKP kebakaran rumah warga Lingkungan Ketugtug, Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana, Selasa 16 Juli 2024. (istimewa)

“Awalnya dengan suara teriakan cucunya (korban) dari dalam rumah (Suparman). Karena di dalam rumahnya ada bibi (istri Suparman) juga yang habis operasi,” tutur anak korban Fadli, Wahyudi (23) di lokasi.

Menurutnya, teriakan tersebut berasal dari dalam rumah korban sehingga langsung bergegas untuk menyelamatkan keponakan dan bibinya tersebut.

Setelah itu, api kemudian semakin membesar karena cuaca yakni angin kencang yang mempercepat sebaran api.

“Titik apinya itu di kamar tengah korban. Setelah saya evakuasi bibi yang habis operasi, api semakin membesar dan merembet,” tuturnya.

Dia menyebutkan, kebakaran ini melibatkan korban yang masih dalam satu keluarga. Kemudian lokasi rumahnya juga berdekatan. “Masih saudara dan rumahnya berdekatan,” katanya.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Sebab, sejumlah barang berharga seperti emas batangan hingga uang tunai juga ludes terbakar. (mpa)

 

Jarak Berdekatan

Kepala Bidang (Kabid) Pemadam dan Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Jembrana, I Kadek Rita Budhi Atmaja menuturkan, sedikitnya ada tiga rumah tinggal warga yang terbakar.

Hanya saja, satu rumah milik warga atas nama Suparman yang ludes dua lainnya mengalami kebakaran sebagian. “Awalnya satu rumah (yang terbakar), tapi kemudian merembet karena lokasinya berdekatan,” jelasnya.

Dia menyebutkan, setelah menerima laporan tersebut pihaknya langsung menerjunkan personel untuk melakukan penanganan.

Penanganan juga dibantu warga setempat. “Penanganan sekitar 1,5 jam dilakukan. Beruntungnya tidak ada korban jiwa, namun kerugian material hingga ratusan juta. Karena mulai dari bangunan, barang berharga dan ada uang tunai juga," ungkapnya. (mpa)

OLAH TKP - Petugas saat melakukan olah TKP di rumah Pekak Merta, di Dusun Apuan Kelod, Desa Apuan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, terbakar, Selasa (16/7). (ISTIMEWA)


Kebakaran Rumah Juga Terjadi di Susut

Rumah I Made Merta (80) di Dusun Apuan Kelod, Desa Apuan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, terbakar pada Selasa (16/7) pagi.

Beruntung saat api baru menyela, ia langsung berteriak keras, sehingga warga pun bergegas membantu. Kebakaran diduga akibat korsleting listrik pada kipas angin.

Kapolsek Susut, AKP Nengah Sarjana menjelaskan, peristiwa kebakaran tersebut terjadi sekira pukul 05.30 Wita.

Awalnya, Merta dan Made Seribut hendak mematikan lampu rumah. Tiba-tiba ia melihat kepulan asap di jendela rumahnya. Karena panik, iapun berteriak meminta tolong.

Teriakan tersebut didengar tetangganya. Tidak lama kemudian beberapa tetangganya mendatangi rumah korban. Awalnya mereka mengira korban terjatuh, mengingat usianya sudah 80 tahun. “Dikira ada apa-apa, karena korban sudah tua berumur 80 tahunan,” ujar AKP Sarjana.

Namun setibanya di lokasi, tetangganya justru melihat ada asap mengepul di kamar Pekak Merta. Sembari membantu memadamkan api, para tetangga juga berteriak meminta tolong agar tetangga lainnya datang.

Tidak berselang lama, warga setempat banyak di TKP dan ada yang menghubungi polisi serta Pemadam Kebakaran (Damkar).

Atas laporan itu, anggota jaga Polsek Susut langsung ke lokasi melakukan pengamanan dan mengumpulkan barang bukti, saksi-saksi, serta memasang garis polisi guna menjamin keselamatan masyarakat.

Sementara pihak Damkar menurunkan dua unit armada. Pemadaman dilakukan bersama warga menggunakan air yang bersumber dari bak penampungan air yang berada di sebelah selatan rumah korban.

“Yang terbakar berupa satu unit bangunan beserta isinya. Kerugian diperkirakan Rp 100 juta. Nihil korban jiwa,” kata AKP Sarjana.

Berdasarkan keterangan dari petugas PLN dan petugas Inafis, kata Sarjana, kebakaran terjadi diduga karena adanya korsleting arus listrik. “Diduga api bersumber dari kipas angin yang masih posisi hidup dan tercolok pada colokan rool,” ungkap AKP Sarjana. (weg)

 

Berita Terkini