SB dan Si Kocong datang ke Indonesia tanggal 21 Desember 2023 melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta.
SB sudah mencoba mengumpulkan uang untuk pulang sebelum masa berlaku izin tinggalnya habis namun tidak cukup.
Baca juga: Gelar Operasi Penindakan, Imigrasi Ngurah Rai Bali Amankan Puluhan WNA Bermasalah
Dan tidak ada usaha untuk memperpanjang izin tinggalnya karena untuk VoA bisa diperpanjang satu kali.
Tapi itu pun tidak dilakukannya dan Ibu sama anaknya ini tinggal di rumah warga.
“Jadi ada yang menampungnya di daerah Ubud. Dan menurut pengakuan yang bersangkutan memang ibunya sudah tidak bisa memberitahu lagi anaknya sehingga membebaskan anaknya yang berkeliaran di pinggir jalan sampai malam hari. Sampai manjat genteng dari satu rumah ke rumah lainnya,” jelas Ridha.
Baca juga: Imigrasi Ngurah Rai Amankan 24 WNA Pelanggar Aturan Keimigrasian, 7 Diantaranya Telah Dideportasi!
Ia menyampaikan di satu sisi BS adalah anak kecil tapi di sisi kemanusiaan, kami mengamankan Ibu dan Anak ini pertama, karena tindakan anak ini membahayakan dirinya sendiri.
Kedua karena Ibu dan anak ini overstay atau melebihi masa izin tinggal yang berlaku di Indonesia.
Diberitakan sebelumnya, bocah laki-laki berambut pirang, berkulit putih, sebut anak Warga Negara Asing (WNA) berkeliaran di Ubud.
Bocah bule tersebut kerap terlihat melakukan aktivitas di luar rumah tanpa pengawasan orangtuanya.
Bocah itu sering terekspos tidak memakai baju di jalan ramai, sering memanjat ketinggian, mulai dari memanjat pohon kelapa dan sebagainya.
Dia sering terekam saat siang maupun malam.
Komisioner Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali, I Kadek Ariasa mengaku prihatin dan sangat menyayangkan hal seperti itu terjadi di Bali.
Terlebih lagi di Kabupaten Gianyar yang selama ini dikenal sebagai daerah tujuan wisata internasional dan Kabupaten Layak Anak (KLA).
"Sebelum-sebelumnya sudah ada beberapa kasus bule atau para wisatawan dewasa yang bertingkah macam-macam dan merusak citra pariwisata Bali. Sekarang ada anak bule bertingkah aneh yang membahayakan dirinya sendiri maupun image pariwisata di Bali. Kami sangat menyayangkan hal tersebut," ujarnya, Senin (15/7/2024) lalu.
Ia meminta agar para aparat keamanan jika itu hotel atau vila, supaya mengingatkan dan menegur orangtuanya.