Bahkan semua itu sudah sepakat, dan sudah dilakukan pembahasan. Terkait dengan hal itu Ketua DPC PDIP Badung I Nyoman Giri Prasta membenarkan pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Partai Gerindra dan Demokrat untuk Pilkada Badung.
"Kami harus melakukan komunikasi bersinergi seluruh partai apapun itu. Bagaimanapun kita harus berpikir dan menyamakan persepsi untuk memajukan Kabupaten Badung," kata Giri Prasta usai pelantikan pejabat eselon II di Lingkungan Pemkab Badung, Senin (12/8).
Menurutnya, semua itu dilakukan untuk membuat pilkada Badung betul-betul bagus kondusif. Bahwa pesta demokrasi, kata Giri Prasta, harus dirayakan bersama.
"Kedua siapapun yang terpilih biar biar bisa bergotong royong, bupatinya menggotong partai politik dan masyarakat harus royong. Saya kira budaya membangun secara bersama-sama," kata mantan Ketua DPRD Badung itu.
Ditanya, jika Demokrat sudah mengatakan resmi bergabung dengan PDIP, apakah Gerindra juga sudah? “Sudah, sudah,” jawab Giri Prasta. Namun demikian kata politisi Asal Desa Pelaga, Petang itu, keputusan apakah nantinya akan koalisi di Pilkada Badung atau tidak, menjadi ranah ketua umum masing-masing partai politik.
Bahkan saat ditanya, bagaimana dengan Golkar, apakah juga akan melakukan komunikasi untuk koalisi di Pilkada Badung, Giri Prasta menyatakan kemungkinan itu selalu ada. Sebab jangankan dengan partai politik yang mendapat kursi di DPRD Badung, bahkan partai politik yang tidak memiliki wakil pun tetap diajak komunikasi.
"Bisa saja (komunikasi ke Golkar, Red). Setelah dengan Gerindra ini, nanti baru kami komunikasi dengan Partai Golkar. Jangan salah lho, kita juga komunikasi dengan partai politik yang tidak ada DPRD-nya," tegas Giri Prasta.
Apa peluang koalisi dengan Golkar mungkin terjadi? Giri Prasta pun mengaku semuanya mungkin terjadi. "Saya kira apapun itu sangat mungkin, karena keputusan itu bisa diputuskan dengan berbagai pertimbangan," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua DPD Golkar Bali, Sugawa Korry memastikan I Wayan Suyasa tetap maju pada Pilkada 2024, meski Cawabup, Disel Astawa menyatakan mundur. Sugawa mengatakan, pihaknya telah mengadakan rapat untuk membahas hal tersebut dengan Suyasa.
“Kemarin kita sudah undang rapat dengan Pak Suyasa. Tetap dia maju kita carikan penggantinya. Mundur kan tidak mungkin dipaksakan,” kata Sugawa, Senin (12/8).
Hingga kini Sugawa mengatakan bakal calon wakil bupati untuk pasangan Wayan Suyasa masih sedang dicari dan diproses. “Sedang diproses (Cawabup untuk Suyasa di Pilkada 2024),” tambahnya singkat.
Sebelumnya, belum bertarung sudah mundur. Menggebu-gebu di awal, mendekati detik-detik pendaftaran calon di Pilkada 2024, paket yang diusung pun bubar. Begitulah nasib paket bernama Wasudewa yakni I Wayan Suyasa dan I Wayan Disel Astawa di Pilkada Badung 2024.
Wasudewa ternyata berhenti di tengah jalan tidak sampai ke arena pertarungan. Paket yang diusung sejumlah partai pada Koalisi Indonesia Maju (KIM) ini dipastikan batal maju merebut kursi Bupati dan Wakil Bupati Badung pada Pilkada serentak 27 November 2024.
Hal itu dipastikan setelah Wayan Disel Astawa yang merupakan Ketua DPC Gerindra Kabupaten Badung mengajukan pengunduran diri untuk menjadi calon wakil bupati mendampingi Ketua DPD Golkar Badung I Wayan Suyasa. (gus/sar)