TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - HUT ke-79 RI menjadi hari yang sangat istimewa bagi sosok Putu Dessy Fridayanthi atau yang akrab disapa Ecy.
Dirinya terpilih menjadi salah satu pembawa acara yang bertugas di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN).
Perempuan asal Bali ini bertugas saat upacara penurunan bendera HUT ke-79 RI bersama dengan Muhammad Anggi Dwijaya atau Anggi DJ asal Palembang.
Dirinya pun merasa senang sekaligus bangga bisa menjadi bagian dari sejarah Bangsa Indonesia.
Baca juga: Dari Bali ke Seluruh Indonesia: Kisah Sukses UMKM Wr Byang De Abi dengan Olahan Krupuk Babi
Apalagi, perempuan kelahiran Denpasar, 19 Desember 1980 ini baru pertama kali jadi MC HUT RI langsung mendapat tugas di IKN.
“Rasanya sangat senang sekali, tak bisa diucapkan dengan kata-kata bisa menjadi bagian dari sejarah perjalanan bangsa ini, baru pertama langsung tugas di IKN,” tuturnya saat diwawancarai, Minggu 18 Agustus 2024.
Selama ini, dirinya memang kerap menjadi pembawa acara untuk acara Presiden Joko Widodo.
Namun untuk menjadi pembawa acara saat HUT RI ini ia dihubungi pihak protokol istana pada bulan Juli 2024 yang dihadiri Presiden Jokowi dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Kemudian pada akhir Juli dan awal Agustus ia dipanggil ke Jakarta untuk koordinasi lebih lanjut.
Sebagai satu-satunya perwakilan Bali dari 12 calon pembawa acara, ia pun kemudian ditunjuk bertugas di IKN.
Untuk persiapan, dirinya terbang ke IKN pada 12 Agustus dan pulang ke Bali 18 Agustus.
“Persiapan acara di sana dari reading script, gladi kotor dan gladi bersih. Di sana tidak ada pelatihan khusus, karena yang terpilih adalah MC-MC yang sudah sering membawakan acara-acara RI 1. Jadi yang berangkat ke IKN ada 4 MC, yang bertugas untuk membawakan acara pengibaran dan penurunan bendera,” katanya.
Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas PGRI Mahadewa sejak tahun 2010 ini juga menuturkan, selama gladi ia harus sudah ada di tempat pelaksanaan upacara pukul 07.00, bahkan hari pertama gladi pukul 06.30 Wita.
“Itu tidak langsung dari jam 6 sudah gladi, tapi persiapan, ada perangkat acara lain, Paskibraka, pembawa acara upacara, terus ada penari, ada artis ikut gladi, semua sudah ada rundown, pas sudah giliran baru maju, meskipun giliran sore datang dari pagi,” tutur perempuan yang sudah jadi MC RI satu sejak tahun 2016 ini.
Meskipun lama menunggu, baginya tak terasa berat, malahan lebih semangat dan bangga.