Sebab LCN kerap keluar ruangan untuk meminta rokok, dan histeris ketika petugas meminta masuk ke ruangannya.
"RSUD Buleleng bukan rumah sakit yang paling layak untuk menangani kasus ini, kita harusnya rujuk ke RSJP Bali atau RSUP Prof Ngoerah. Tapi kedua rumah sakit ini tidak siap menerima karena tidak ada pendamping," ucapnya.
Pria yang juga menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) Dinas Kesehatan Buleleng ini menambahkan, ke depan regulasi mengenai kedatangan wisatawan asing perlu diperketat.
Sehingga kasus serupa tidak terjadi kembali.
"Ke depan kalau kita tidak lebih baik dalam hal aturan terhadap WNA ini, kita akan terus seperti ini. Dianggap kita ini bangsa yang gampang, nerima-nerima aja. Jangan dong. Kita harus tetap memiliki harga diri," tandasnya. (*)
Berita lainnya di WNA di Bali