KTT IAF & HLF MSP

Persiapan KTT IAF dan HLF MSP di Bali, 13 Satgas Dibentuk, Jokowi Akan Hadir, Tangkal Wabah Mpox

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pangkogabwilhan II, Marsdya TNI M Khairil Lubis (kiri) dan Kabaharkam Polri, Komjen Pol Mohammad Fadil Imran (kanan) - Persiapan KTT IAF dan HLF MSP di Bali, 13 Satgas Dibentuk, Jokowi Akan Hadir, Tangkal Wabah Mpox

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) II, Marsdya TNI M Khairil Lubis memastikan dilakukannya skrining ketat terhadap para tamu negara peserta Konferensi Tingkat Tinggi Indonesia-Africa Forum (KTT IAF) ke-2 untuk menangkal penyebaran wabah Monkeypox (Mpox) atau Cacar Monyet. 

KTT IAF berlangsung di Bali pada tanggal 1-3 September 2024. 

Meski berlangsung di tengah merebaknya wabah Mpox di Afrika bagian Tengah dan Barat, namun hal itu sudah mendapatkan atensi dari Pemerintah Republik Indonesia. 

Sebagaimana disampaikan Pangkogabwilhan II usai memimpin jalannya Tactical Floor Game (TFG) pengamanan KTT IAF dan High Level Forum on Multi Stakeholder Partnership (HLF-MSP) di GOR Yudomo, Kepaon, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali, pada Jumat 30 Agustus 2024.

Baca juga: 716 Unit Kendaraan Listrik Disiapkan untuk HLF MSP dan IAF, PLN Bali Sediakan 52 SPKLU

"Untuk Mpox, dua hari yang lalu Bapak Presiden memimpin rapat terbatas setingkat menteri, dan beliau memberikan penekanan untuk KTT IAF dan HLF MSP ini tentang Mpox," kata Pangkogabwilhan II yang juga menjabat sebagai Pangkogabpadpam (Panglima Komando Gabungan Pengamanan Terpadu) bersama Kabaharkam Polri Komjen. Pol. Dr. Drs. H. Mohammad Fadil Imran, M.Si., selaku Kaops Poitri. 

"Sehingga Kementerian Luar Negeri sudah bergerak dengan Kementerian Kesehatan, perintah Presiden agar jangan sampai Mpox yang berasal dari Afrika ini kita lengah," sambungnya.

"Jadi ada protokol-protokol kesehatan dari yang tidak biasanya akan dilakukan di Bandara terhadap delegasi di Bandara dan di venue, nanti ada Thermal Scanner memonitor awal suhu tubuh dengan tidak melebihi 38 derajat, ada beberapa thermal disiapkan di beberapa venue yang ada," jabarnya

Pangkogabwilhan II menjelaskan, TFG diselenggarakan untuk dapat mengantisipasi setiap dinamika yang mungkin muncul selama HLF MSP dan Forum Tingkat Tinggi Indonesia Africa Forum. 

"Indonesia-Africa Forum adalah pertemuan yang mempertemukan antara Indonesia dengan negara-negara di benua Afrika. Pertemuan ini membahas banyak isu menghasilkan kebijakan kerja sama tak hanya ekonomi sosial dan budaya tetapi juga seperti ketahanan energi dan juga pangan pendidikan hingga pertahanan," bebernya.

Sementara itu, HLF-MSP merupakan forum internasional yang akan mengundang berbagai pemangku kepentingan di tingkat dunia. 

Pangkogabwilhan II juga memastikan acara ini dihadiri oleh Presiden RI, Joko Widodo. 

"Nanti dihadiri Presiden, Presiden hadir sebelum Gala Dinner," ujar dia. 

Forum ini akan membahas tiga masalah utama global, yakni global polycrisis, kerusakan lingkungan, dan juga melemahnya multilateralisme. 

Melalui sinergi antara visi Indonesia Emas 2045 dan Agenda Pembangunan Afrika 2063, IAF ke-2 tidak hanya membahas kemajuan masing-masing wilayah, tetapi juga bagaimana kedua benua dapat saling memperkuat dan memberikan dampak positif bagi dunia. 

"Untuk kelancaran dua acara ini kami bentuk 13 Satgas Pamwil VVIP, hingga Pengamanan Rute Wilayah, total gabungan TNI-Polri ada 13 ribu personel, termasuk Polda Jatim, Polda NTB disiagakan," bebernya.

KTT IAF diperkirakan dihadiri sebanyak 51 kepala negara namun sejauh ini yang sudah terkonfirmasi ada 7 setingkat kepala negara terdiri dari 4 presiden, 1 wakil presiden dan 2 menteri diangkat menjadi kepala negara. 

"Lebih dari 1.500 peserta menghadiri IAF dan HLF MSP," pungkasnya. (*)

Kumpulan Artikel Bali

Berita Terkini