Seputar Bali
Gerakan Pengibaran Bendera “One Piece” di Bali Makin Marak, Pedagang: Takut Bikin Masalah
Gerakan pengibaran bendera bajak laut fiktif, “One Piece” di Bali sepertinya makin marak dilakukan jelang hari kemerdekaan Indonesia ke 80.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Gerakan pengibaran bendera bajak laut fiktif, “One Piece” di Bali sepertinya makin marak dilakukan jelang hari kemerdekaan Indonesia ke 80.
Bahkan, salah satu penjual bendera Merah Putih di Bali mengaku penjualannya merosot jauh.
Satu hal yang menarik adalah, malah banyak orang yang malah menanyakan “One Piece” dari yang masih muda sampai dengan bapak-bapak.
Salah satu pedagang bendera asal Garut, Wawan menyatakan bahwa penjualannya turun drastis dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca juga: ISU Penutupan TPA Suwung Karena Bakal Dibeli Investor Kaya, Koster: Siapa Mau Bikin Mall Coba
"Setiap tahun, saya dan beberapa teman lainnya memilih di areal ini berjualan,”
“Dulunya syukur rezekinya lumayan, sekarang sangat apes," ungkap Wawan, yang membuka lapak di Bypass Dharma Giri, Gianyar, Selasa 12 Agustus 2025.
Wawan menyatakan bahwa penjualannya hanya sekitar Rp 300 ribuan per hari, sedangkan tahun sebelumnya, paling kecil ia bisa mendapatkan Rp 1 juta.
Ia juga menyatakan bahwa pembeli kini lebih banyak dari orang kantoran, sedangkan warga perorangan atau pengendara jarang yang berminat.
Anehnya, banyak pembeli yang menanyakan bendera "One Piece", namun Wawan tidak menjualnya karena takut menimbulkan masalah.
Baca juga: Denpasar Akan Bangun 4.700 Teba Modern, Beroperasi Awal Tahun 2026

Baca juga: TRAGEDI Perahu Nelayan Terbalik di Selat Bali, Nelayan Ditemukan Mengapung oleh Kapal yang Melintas
"Warga justru banyak yang menanyakan bendera One Piece. Bukan hanya anak muda, tapi bapak-bapak juga banyak yang nanya bendera One Piece,”
“Tapi kami tak menjualnya, takut bikin masalah," ungkapnya.
Sementara itu, aparat kepolisian gencar menurunkan personilnya untuk menghimbau pemasangan bendera merah putih di berbagai tempat.
Bahkan aparat juga melakukan pembagian bendera ke masyarakat.
KBO Satpolairud Polres Gianyar, Ipda I Made Sulatra, mengatakan telah menyerahkan 10 bendera merah putih kepada nelayan KUB Bakti Segara di Pesisir Cucukan.
Dia mengajak para nelayan memasang bendera merah putih di perahu tradisionalnya, pihaknya berharap dapat menumbuhkan rasa patriotisme, nasionalisme, dan cinta tanah air.
"Kami ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya para nelayan, untuk bersama-sama mengibarkan bendera merah putih sebagai simbol kebanggaan dan penghormatan kepada para pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan," harapnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.