Berita Bali

TAK ADA PERSIAPAN KHUSUS! BPBD Bali Petakan Mitigasi Bencana Masuki Musim Hujan

TAK ADA PERSIAPAN KHUSUS! BPBD Bali Petakan Mitigasi Bencana Masuki Musim Hujan

|
is
Banjir: kendaraan terendam banjir di Bali akibat cuaca ekstrem, Rabu 10 September 2025. Dampak Banjir, Mobil Bekas Bali Diprediksi Tak Lagi Berjaya 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR — Masuki musim penghujan, Pulau Dewata kembali rawan tergenang banjir. Terlebih pada bulan November ini 50 persen wilayah Bali telah masuk zoma musim (ZOM) hujan.

BPBD Provinsi Bali pun telah memetakan mitigasi bencana hidrometeorologi disejumlah wilayah, seperti bencana banjir dan longsor.

Kalaksa BPBD Bali, I Gede Teja menjelaskan terdapat sejumlah wilayah di Bali yang mayoritas alami kejadian bencana hidrometeorologi.

Diantaranya, Kabupaten Jembarana rawan banjir dan banjir bandang, Kabupaten Tabanan rawan banjir dan longsor, Kota Denpasar rawan banjir, Kabupaten Karangasem rawan tanah longsor dan banjir, Bangli rawan longsor, Buleleng rawan banjir, dan Badung rawan banjir.

Baca juga: IBUNDA Prada Lucky Pertanyakan Kejiwaan Made Juni, Perintah 2 Korban Berhubungan Sambil Ditonton

“Upaya kesiapsiagaan banjir dan tanah longsor pun dilakukan melalui langkah jangka pendek seperti gerakan bersih sungai, inspeksi infrastruktur, aktivasi tim siaga, pemanfaatan kulkul dan grup komunikasi sebagai peringatan dini, serta kesiapan personel dan logistik 24 jam.

Untuk jangka menengah-panjang, difokuskan pada penanaman pohon, penataan DAS, penerapan teknologi peringatan dini, pembangunan infrastruktur berbasis risiko, edukasi masyarakat, dan penguatan sistem penanggulangan bencana terpadu,” jelasnya pada, Jumat 7 November 2025. 

Selain itu, upaya kesiapsiagaan mitigasi bencana hidrometeorologi juga telah dirancang oleh BPBD Bali.

Baca juga: Nusa Penida Festival 2025 Dibuka dengan Upacara Pakelem, Selaraskan Alam dan Pariwisata

Seperti, penyusunan rencana kontijensi cuaca ekstrem, penyiapan sumber daya melalui penyiapan dan iventarisasi sumberdaya tersedia di Bali, dan koordinasi rutin lintas sektor, kolaborasi dengan BMKG dalam peringatan dini cuaca ekstrem. 

Di samping juga menyiagakan tim TRC dan  manajemen informasi oleh Pusdalops 24/7, apel kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem, dan upaya bersama dalam bersih sungai, saluran air, sampah dan penanaman pohon penghijauan. 

 


Terkait anggaran, Teja mengatakan tidak ada anggaran khusus yang disiapkan untuk mitigas bencana. Namun, jika darurat mekanisme belanja tak terduga dapat diakses. "Tidak ada anggaran khusus yang disiapkan. Tetapi bila darurat, mekanisme Belanja Tak Terduga dapat kami akses," bebernya. 

 


Pihaknya pun berpesan kepada masyarakat agar ikut melakukan kesiapsiagaan terhadap bencana yang terjadi. Yaitu dengan melakukan gotong royong dalam menjaga kebersihan lingkungan, mengakses dan memiliki pemahaman terhadap peringatan dini cuaca ekstrem, pengetahuan  terhadap rute dan  tempat evkuasi dan tas siaga jika rumah berada di area rawan banjir/longsor, saerta memiliki nomor kontak penting darurat.

 


Dikatakan, BPDB Bali juga telah meluncurkan Sistem Informasi Kebencanaan (SIK) Terintegrasi, sebagai bentuk pengembangan dari sistem sebelumnya yang kini hadir dengan fitur lebih modern, cepat, dan terhubung lintas bidang. Sistem ini dalam upaya memperkuat manajemen data dan informasi kebencanaan di daerah.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved