Dana tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di banjar maupun di desa. Seperti kegiatan pelatihan wirausaha, pelatihan pemangkuan, seratus banten. Dapat pula untuk memberi perhatian kepada pecalang di desa maupun Banjar adat.
Dengan dana itu, tegas Alit Yandinata, masyarakat tidak perlu berpikir untuk memohon dana dan mencari fasilitator lantaran sudah disiapkan secara merata yang dibingkai dalam program Suyadinata. Program lainnya juga disampaikan oleh Cawabup asal Abiansemal Dauh Yeh Cani itu. Seperti program untuk subak, pendidikan dan kesehatan gratis, santunan lansia sebesar Rp 2 juta per bulan, serta santunan kematian sebesar Rp 25 juta.
Tidak kalah pentingnya, paslon Suyadinata juga menyampaikan program dalam bidang SDM masyarakat yang ingin berwirausaha. Pihaknya telah akan menyiapkan lembaga pendidikan yang akan memberikan keterampilan kepada masyarakat termasuk kaum muda yang disesuaikan dengan minat masing-masing.
Usai memaparkan berbagai program kerja, Paslon Suyadinata juga memberikan peluang kepada masyarakat untuk bertanya maupun memberikan masukan. Paslon nomor urut satu itu pun diberikan berbagai pertanyaan yang kritis.
Antara lain, pemerataan bagi masyarakat Badung wajib diwujudkan, dalam hal pengentasan kemiskinan seperti bedah rumah Suyadinata diharapkan tidak tebang pilih dan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan bukan berdasarkan kerabat maupun kenalan. Dan berikan kesempatan bagi warga yang mengharapkan khususnya memberdayakan tukang-tukang di desa setempat untuk berkerja. Demikian pula terhadap pembangunan lainnya dengan sumber dana yang diberikan oleh pemerintah.
Suyadinata pun memberikan jawaban tegas atas pertanyaan dan harapan yang disampaikan oleh masyarakat Lipah. Sebelum simakrama diakhiri, Krama Banjar adat Lipah juga menyampaikan komitmennya untuk memilih pasangan Suyadinata dengan mencoblos nomor urut satu pada 27 November 2024. Pertemuan kemudian ditutup dengan yel kemenangan Suyadinata. (*GUS*)