Masalah perlindungan dan pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan sumber daya manusia. PPKD tahun 2018 Provinsi Bali dengan sangat tegas dan kerja keras, terutama lahirnya UU No 5 Tahun 2017 yang telah mendefinisikan kebudayan secara utuh, lalu masalah yang dihadapi di Bali dan UU Kebudayaan yang telah direncanakan tahun sejak 1982.
Kini, kata Prof Bandem, sudah ada Lembaga Kebudayan dan Menteri Kebudayaan. "Ini harus disyukuri dan semua kekurangan yang ada, jadi ini bagus bagi kebudayaan Indonesia dan kebudayaan Bali," tegasnya.
Prof Bandem menceritakan, bahwa dirinya sudah menjadi tim perumus startegi kebudayaan dengan 11 orang dalam tim yang dibentuk Presiden Jokowi. Pada tahun 2019, sudah direncanakan akan ada Menteri Kebudayaan. Dan kini akhirnya terwujud setelah perdebatan yang panjang.
Prof Bandem mengatakan, salah satu hal yang diajukan adalah peluang Basa Bali dan manuskrip ini menjadi bagian dari budaya dunia.
Sehingga unsur budaya lokal bisa masuk budaya internasional. "Bali sudah berhasil melakukan 2 bentuk kebudayaan menjadi WBTB. Tiga genre tari Bali dengan 9 bentuk tarian dikukuhkan UNESCO jadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) pada 2015," sebutnya.
Itu tidak gampang, karena banyak provinsi juga mau. Sebelum itu justru Bali sudah masuk di WBTB UNESCO pada 2012. Tinggal sosialisasi ke seluruh dunia, dan pembinaan dari pemerintah masing-masing.
"Kesempatan Basa Bali MOW, adalah manuskrip karena dikatakan arsip nasional memiliki manuskrip dimasukkan di MOW atau Memori of The World. Cerita Panji sudah masuk MOW jadi warisan budaya dunia," imbuhnya.
Salah satu perjuangan MOW lain, adalah lukisan kamasan pada tahun 2001 yang seharusnya bisa masuk ke UNESCO. Hanya saja tantangannya, adalah lukisan kamasan itu harus memiliki katalog yang meyakinkan UNESCO bahwa itu penting bagi Bali dan dunia sebagai warisan budaya.
"Titiang berhasil mendukung gamelan Bali dimasukan WBTB, gamelan nusantara itu dan saya ikut di dalamnya dan mengkajinya," sebutnya.
Mengenai ingin mendunia Basa Bali dan Aksara Bali, jelas dia, ada beberapa strategi. Peluang diplomasi dengan seni pertunjukan Bali. Karena di luar negeri tidak kurang dari 400 lembaga komunitas, sudah mempelajari seni pedalangan, masalah gamelan dan membutuhkan referensi tentang lontar Basa Bali dan Sastra Bali.
"Seperti lakon perang Bali dengan Blambangan yang dipimpin Gusti Jelantik, dan begitu kami terjemahan itu orang barat tertarik dengan teater Bali. Kedua terjemahan gugurnya Kumbakarna Lena,"sebutnya.
Bahkan surat Ibu Kartini pun kini dikirimkan untuk menjadi bagian MOW UNESCO. "Jadi naskah-naskah seperti Negarakertagama, Sutasoma bisa juga demikian," imbuhnya.
MASALAH Pendanaan