Pilkada Bali 2024

Berkaca dari Pemilu Februari 2024 2 TPS Terdampak Bencana, Ini Langkah BPBD Bali

Penulis: Putu Supartika
Editor: Ady Sucipto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaksanaan Coffee Morning yang digelar KPU Bali di Denpasar dan Kepala Pelaksana BPBD Bali, I Made Rentin

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Dalam pelaksanaan Pilkada 2024 ini, BPBD Bali melakukan antisipasi bencana khususnya di setiap TPS yang akan digunakan pada 27 November.

Oleh karena itu, pihaknya turut mendampingi hingga ke tingkat Desa/Lurah, guna memastikan lokasi TPS aman dari bencana.

Hal ini berkaca dari pelaksanaan Pemilu 2024 yang digelar pada Februari 2024, dimana ada 2 TPS yang terdampak bencana.

Baca juga: Pilkada Bali, Masa Tenang Rawan Politik Uang, Antisipasi Serangan Fajar Gunakan Uang Digital

Kepala Pelaksana BPBD Bali, I Made Rentin menjelaskan pada Pemilu Februari 2024 ada satu TPS di Karangasem yang terkena banjir bandang dan 1 TPS di Jembrana yang dilanda hujan lebat karena dibangun di tempat terbuka yakni di lapangan voli.

“Kami petakan berdasarkan 14 ancaman bencana, jangan sampai kejadian saat Pemilu kemarin kembali terulang,” katanya saat diwawancarai di acara Coffee Morning Pilkada 2024 yang digelar KPU Bali, Senin, 25 November 2024.

Sehingga pihaknya pun melakukan pemetaan lokasi TPS yang layak sehingga terhindar dari bencana.

Seperti diketahui, pembangunan TPS akan dimulai 26 November esok atau H-1 jelang pencoblosan.

Rentin menambahkan, di tiap desa pihaknya sudah membentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana dengan anggota yakni lembaga di desa mulai dari Bhabinkamtibmas, Babinsa, BPD hingga LPM.

Sehingga mereka akan cepat tanggap apabila ada bencana di TPS saat hari pencoblosan nanti.

“Kami juga siap dampingi dropping logistik ke desa, maupun nanti setelah rekapitulasi suara pada 27 November. Ada 10 truk serba guna yang bisa digunakan dan kami siap jika dibutuhkan,” katanya.

Baca juga: Antisipasi Cuaca Saat Pilkada Bali, BMKG Sebut Bali Tengah Sudah Mulai Hujan

Truk tersebut tersebar di 9 kabupaten/kota dan juga di BPBD Provinsi Bali, dengan jumlah personel sebanyak 7 orang untuk setiap truk serba guna tersebut.

“Kami juga terus mendampingi penyelenggara Pemilu meskipun tidak diminta. Apapun warning dari BMKG kami siap,” paparnya.

Pihaknya menambahkan, untuk potensi bencana di Bali hampir merata di kabupaten/kota.

Sedangkan yang relatif ekstrem yakni wilayah Karangasem, Bangli, Buleleng, sebagian Tabanan dan Jembrana.

“Namun bukan berarti di Kota Denpasar dan Badung tidak kami antisipasi. Karena masih ada potensi ancaman banjir,” paparnya. (*)

 

 

Berita Terkini