TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024 di Kabupaten Klungkung belum memenuhi target yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Klungkung.
Pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, partisipasi pemilih hanya mencapai 73,48 persen, sedangkan pada pemilihan bupati dan wakil bupati Klungkung sebesar 73,45 persen.
Angka ini berada di bawah target yang ditetapkan KPU Kabupaten Klungkung, yaitu sebesar 78 persen.
Bahkan, target partisipasi untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali yang ditetapkan KPU Klungkung lebih tinggi dari target KPU Provinsi Bali sebesar 75 persen.
Baca juga: KPU Jembrana Rencanakan Pleno Kabupaten 5 Desember, Seluruh Logistik Digeser ke Gudang
Ketua KPU Kabupaten Klungkung, I Ketut Sudiana menyatakan, rendahnya partisipasi ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah banyaknya kegiatan adat yang bertepatan dengan hari pencoblosan pada 27 November 2024.
Beberapa desa di Kecamatan Banjarangkan, misalnya, menggelar upacara adat besar seperti penyineban Ida Bhatara Pura Agung Kentel Gumi yang merupakan bagian dari rangkaian karya ngusaba dan tawur labuh gentuh, yang hanya dilakukan setiap 10 tahun sekali.
"Kondisi serupa juga terjadi di Kecamatan Nusa Penida. Banyak warga yang melaksanakan upacara adat seperti pitra yadnya atau ngaben, sehingga tidak sempat datang ke tempat pemungutan suara (TPS)," jelas Sudiana, Selasa 3 Desember 2024.
Ia menambahkan, meskipun hari pencoblosan telah ditetapkan sebagai hari libur nasional, banyak pegawai swasta yang tidak dapat meliburkan diri dari pekerjaan.
Hal ini diduga turut menghambat kehadiran pemilih.
Sudiana menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya sosialisasi tahapan Pilkada 2024 hingga ke tingkat banjar.
Namun, ia menilai pasangan calon (Paslon) yang bertarung dalam Pilkada Serentak juga kurang maksimal dalam melakukan sosialisasi di masyarakat.
"Kami sudah berusaha maksimal dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Namun, kami melihat ada kekurangan dari Paslon dalam menyampaikan program-program mereka secara langsung ke masyarakat," tambahnya.
Ke depan, KPU Kabupaten Klungkung akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk mencari faktor utama penyebab rendahnya partisipasi pemilih.
Sudiana berharap evaluasi ini dapat menjadi bahan pembelajaran untuk meningkatkan antusiasme masyarakat dalam pemilu berikutnya. (mit)
Kumpulan Artikel Klungkung