Berita Jembrana

TAK MAIN-MAIN, 7 Warga Jembrana Bali Meninggal Dunia di Luar Negeri, Berikut Catatan Lengkapnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi mayat

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Jembrana mencatat sedikitnya ada tujuh orang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Jembrana yang meninggal dunia di luar negeri selama tahun 2024 kemarin.

Mereka rata-rata menderita sakit dan ada juga yang mengalami kecelakaan kerja. 

Menurut data yang berhasil diperoleh, tujuh PMI tersebut diantaranya adalah bekerja di kapal pesiar, di Turki, dan bekerja di Jepang. 

Baca juga: UJI NYALI, Mendaki Gunung Agung Seorang Diri, WNA Korea Selatan Hilang, Ungkap Ini di Telepon

Dua orang PMI yang bekerja/magang di Jepang meninggal dunia karena kecelakaan saat bekerja.

"Selama 2024 kemarin sedikitnya ada tujuh orang (PMI) yang meninggal dunia di luar negeri," kata Kabid Penempatan dan Pengembangan Tenaga Kerja (P3T) Disnakerperin Jembrana, I Putu Agus Arimbawa saat dikonfirmasi, Jumat 3 Januari 2024. 

Baca juga: AWAL 2025! Satu Keluarga Terlibat Kecelakaan Tragis di Buleleng, Bayi Made Artana Jadi Korban

Dia melanjutkan, mereka yang meninggal dunia di luar negeri tersebut sebagian besar atau 5 orang karena menderita sakit.

Sementara dua orang diantaranya karena kecelakaan saat bekerja.

Selama ini, kata dia, pihak pemerintah telah hadir untuk memfasilitasi maupun melakukan pendampingan terhadap pemulangan PMI tersebut.

"Ada yang kita fasilitasi dari Bandara Ngurah Rai untuk ke rumah duka, ada yang sifatnya pendampingan juga karena mereka sudah difasilitasi oleh perusahaan tempatnya bekerja di luar negeri," jelasnya.

Terbaru, seorang PMI asal Jembrana yang diketahui bernama I Komang Sudiarna (50) meninggal dunia karena kecelakaan kerja di Jepang.

Pria paruh Bayu yang bekerja di bidang peternakan ini diketahui sudah bekerja di Jepang sejak 2019 lalu.

Menurut informasi yang diperoleh, PMI asal Lingkungan Bilukpoh, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo tersebut meninggal dunia sekitar pukul 13.51 waktu setempat, 31 Desember 2024 kemarin.

Korban disebutkan tertimpa kayu saat menjalankan tugasnya menebang pohon dengan loader yang menghalangi kandang babi milik majikannya di Jepang.

Kabid Penempatan dan Pengembangan Tenaga Kerja (P3T) Disnakerperin Jembrana, I Putu Agus Arimbawa menuturkan, Kabupaten Jembrana kembali berduka.

Musibah menimpa seorang PMI asal Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo bernama I Komang Sudiarna.

Pasca menerima informasi tersebut, pihak pemerintah langsung mendatangi rumah PMI tersebut.

Dari hasil koordinasi, keluarganya menyatakan bahwa pria 50 tahun tersebut sudah bekerja di Jepang sejak 2019 lalu.

Yang bersangkutan berangkat dengan skema mandiri.

"Informasinya, korban ini meninggal dunia setelah tertimpa kayu saat menjalankan tugasnya atau kecelakaan kerja di peternakan babi di Jepang," kata Agus Arimbawa saat dikonfirmasi, Kamis 2 Januari 2025.

Dia melanjutkan, sesuai informasi kakak kandung korban yang juga bekerja di Jepang, perusahaan atau majikan tempat adik kandungnya (almarhum) bekerja tersebut telah bersedia menanggung seluruh biaya proses di kepolisian, pemulangan jenazah, hingga biaya upacara.

Namun, kata dia, saat ini jenazah masih dititipkan di rumah sakit setempat sembari menunggu hasil investigasi dari pihak kepolisian di Jepang.

"Kita masih menunggu konfirmasi dari Jepang karena masih proses. Sehingga waktu pemulangan jenazah masih belum dapat dipastikan," jelasnya.(*)

 

Berita Terkini