Trans Metro Dewata Berhenti Beroperasi

Terkait Bus TMD yang juga Digunakan Wisatawan, Wamenpar: Sudah Berkoordinasi dengan Wamenhub

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Layanan Bus Trans Metro Dewata saat sedang beroperasi di salah satu ruas jalan di Bali beberapa waktu lalu.

Terkait Bus TMD yang juga Digunakan Wisatawan, Wamenpar: Sudah Berkoordinasi dengan Wamenhub

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa angkat bicara terkait penghentian operasional bus Trans Metro Dewata di Bali. 

Apalagi, bus TMD tersebut juga digunakan oleh wisatawan asing dan domestik saat berlibur ke Bali.

Baca juga: Usai Stop Beroperasi, Nasib Driver Bus Trans Metro Dewata Terkatung-katung

“Kami telah berkomunikasi dengan Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) untuk meminta agar pendanaan subsidi Trans Dewata tidak dihentikan,” jelas Puspa, Sabtu 11 Januari 2025. 

Berdasarkan informasi dari Wamenhub, disampaikan bahwa pada perjanjian awal, pendanaan subsidi dari pusat hanya diberikan untuk 3-5 tahun.

Setelah itu, diharapkan pendanaan dapat dikelola secara mandiri oleh pemerintah daerah.

Baca juga: BUS Trans Sarbagita Mulai Gantikan Trans Metro Dewata, Jumlah Penumpang Meningkat Jadi 30 Orang

Namun, Jika ada permintaan resmi dari pemerintah daerah untuk perpanjangan, Kemenhub dapat mempertimbangkannya.  

“Sebagai tindak lanjut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali telah mengirim surat permohonan untuk melanjutkan kontrak operasional TMD ke Kemenhub pada 31 Desember 2024."

"Surat ini akan menjadi perhatian untuk pembahasan lebih lanjut. Kita nantikan dari mereka, karena kabar dari Pak Wamen, sudah dilakukan rapat terkait hal itu. Ini menjadi kewenangan dari Kemenhub,” imbuhnya. 

Baca juga: Akademisi Sayangkan Operasional Bus Trans Metro Dewata Dihentikan, Akan Memperparah Kemacetan

Transportasi publik menjadi salah satu aspek yang penting dalam meningkatkan kenyamanan mobilitas masyarakat maupun wisatawan di Bali.

Saat ini, pemerintah tengah mengkaji dan mendorong pengembangan sistem transportasi publik, termasuk rencana pembangunan MRT, untuk mendukung kebutuhan masyarakat dan mengurai kemacetan.

Ni Luh Puspa mengatakan pihaknya optimis kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat akan menghasilkan solusi terbaik.

“Kemenpar berharap akan segera ada keputusan terbaik terkait Trans Metro Dewata ini dari Kementerian Perhubungan,” tutupnya. (*)

 

Berita lainnya di Bus Trans Metro Dewata

 

Berita Terkini