Longsor di Klungkung

4 Orang Tewas Tertimbun Longsor di Desa Pikat Klungkung, Satu Orang dalam Pencarian

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tanah longsor menerjang bangunan pasraman di wilayah Banjar Cempaka, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Minggu malam (19/1/2024).

4 Orang Tewas Tertimbun Longsor di Desa Pikat Klungkung, Satu Orang dalam Pencarian

TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Tanah longsor menerjang bangunan pasraman di wilayah Banjar Cempaka, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali, Minggu malam (19/1/2025).

Dari informasi sementara, sedikitnya 4 orang meninggal dalam musibah tersebut.

Informasi warga, ada sekitar 8 orang hendak mengadakan ritual semedi (meditasi) di sebuah tempat mirip pesraman. Lokasi itu berada di bawah Bukit Mucung. 

"Ini tempat seperti pesraman. Biasa jadi tempat meditasi," ujar seorang warga setempat.

Sebanyak 4 orang meninggal dunia tertimbun longsor.

Sementara 4 lainnya mengalami luka-luka.

"Tiga korban sudah dievakuasi ke rumah sakit. Satu korban masih dalam pencarian," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada. 

Korban meninggal dunia, 3 orang di antaranya berasal dari Desa Pesinggahan. Sementara seorang lainnya merupakan warga Dusun Glogor, Desa Pikat. 

Baca juga: Dampak Hujan Deras, 8 Gazebo di Buleleng Bali Ambruk Terbawa Longsor, Suparanto: Mulai Siap-siap

2 Desa di Kintamani Diterjang Longsor

Hujan lebat mengguyur Kecamatan Kintamani, Bangli sejak beberapa hari terakhir.

Dan pada Rabu (15/1) kemarin, hujan menyebabkan bencana tanah longsor dan banjir di dua desa setempat, yakni Desa Songan dan Desa Belandingan.

Tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun sejumlah rumah dan akses lalu lintas terendam banjir dan tertimbun material longsor.

Bahkan pada Rabu kemarin, akses lalu lintas setempat sempat lumpuh. Sebab kendaraan roda empat dan roda dua kesulitan melewati material longsor. Dan, ada pula kendaraan yang terjebak lumpur.

Selain merusak properti warga, peristiwa tersebut juga menimbulkan kerugian pada ladang pertanian setempat.

Kepala pelaksana BPBD Bangli, I Wayan Wardana, Kamis (16/1) membenarkan adanya peristiwa tersebut. Kata dia, peristiwa yang melanda dua desa di Kintamani ini diakibatkan oleh hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak beberapa hari lalu.

"Pada Rabu sekitar pukul 13.00 kemarin memang terjadi hujan lebat yang mengakibatkan bencana banjir dan tanah longsor di Kecamatan Kintamani,”katanya.

Kata dia, pihaknya mendapatkan laporan pertama berupa tanah longsor di ruas jalan Kayu Selem, Desa Songan, Kintamani.

Lalu menyusul laporan air bercampur lumpur hampir setinggi lutut orang dewasa menggenangi ruas jalan sehingga roda 4 dan roda 2 tidak bisa lewat bahkan beberapa unit roda 4 sempat terjebak lumpur sehingga tidak bisa menerobos luapan banjir. 

“Banjir juga menerjang pemukiman warga setempat yaitu Ni Ranting. Air dengan ketinggian hampir sepinggang orang dewasa menerjang halaman dan kamar korban, beruntung korban bisa keluar dari terjangan banjir,” paparnya.

Wardana yang didampingi Kasi Logistik dan Kedaruratan I Ketut Agus Astapa, menjelaskan, banjir diduga kiriman dari atas bukit.

“Untuk penanganan banjir di rumah warga dilakukan penyedotan dengan pompa oleh TRC BPBD (Regu B) dan pompa milik warga. Sementara untuk penanganan jalan tertutup material banjir bandang karena merupakan aset Provinsi sedang dikoordinasikan dengan Dinas PU Provinsi,” jelasnya. 

Nihil Korban Jiwa

Sementara, di Desa Belandingan, kata Kepala pelaksana BPBD Bangli, I Wayan Wardana bencana yang terjadi juga serupa, yakni banjir dan tanah longsor. 

Berdasarkan informasi yang masuk ke BPBD Bangli, bencana di sini merusak lahan pertanian warga. “Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, hanya kerugian material. Jumlah kerugian masih dihitung," ujarnya. (*)

 

Berita lainnya di Longsor di Bali

Berita Terkini