Sampah

Menteri LH Bentuk Tim Pengelolaan Sampah Laut di Bali, Wamenpar & 8.600 Orang Bersih Sampah di Kuta!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BERSIH-BERSIH - Wamenpar Ni Luh Puspa saat mengikuti Aksi Bersih Sampah Laut di Pantai Kedonganan hingga Jimbaran, Kabupaten Badung, pada Minggu (19/1).

Guna mempercepat penanganan sampah laut di Bali, Kementerian Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup RI menyerahkan bantuan berupa satu unit truk dan sebuah motor pengangkut sampah.

Selain itu, Bali juga mendapat bantuan trash boom untuk mengatasi kebocoran sampah ke laut. Trash boom yang merupakan bantuan Uni Emirat Arab rencananya akan ditempatkan di 14 titik sungai di Bali.  

Hanif menyebutkan bahwa aksi bersih sampah laut di Kedonganan merupakan lanjutan dari kegiatan serupa di Pantai Kuta pada 4 Januari 2025. “Aksi kali ini juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Bulan Cinta Laut,” tuturnya. 

Menteri Hanif mengatakan pihaknya akan bekerjasama dengan sejumlah negara sahabat dan organisasi internasional. Ia pun mengungkapkan seusai kegiatan aksi bersih pagi ini pihaknya bersama tim akan menggelar rapat koordinasi dengan perwakilan hotel, restoran dan kafe di Bali.

Pertemuan ini membahas penanganan sampah dari hulu seperti horeca. Sampah dari horeca adalah sampah yang dihasilkan dari hotel, restoran, dan kafe. 

“Horeca di Bali termasuk penyumbang sumber penghasil sampah yang relatif besar setelah rumah tangga,” imbuhnya.

Kementerian LH akan bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata untuk melakukan penyelesaian sampah dari horeca yang ada di Bali dan itu menjadi kewajiban. Jadi kepedulian mereka (horeca) menyelesaikan sampahnya sendiri itu menjadi wajib. “Kami akan menerapkan langkah-langkah kuratif dan represif bilamana diperlukan terkait dengan penyelesaian sampah di Bali. 

Semua pihak harus bertanggungjawab, baik pemerintah provinsi, kabupaten/kota dan seluruh lapisan masyarakat termasuk horeca. 

“Lebih jauh saya minta nanti dukungan dari Menpar dan Pemprov Bali untuk dengan serius memberikan arahan-arahan kepada para turis yang datang untuk bertanggungjawab terhadap sampahnya. Penduduk Bali 3,7 juta orang tetapi wisatawan asingnya mencapai 7 juta kalau kita tidak serius mengurus permasalahan sampah dari mereka ini tentu tidak baik untuk citra kita di dunia,” tutur Hanif.

Kebersihan Destinasi

Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Enik Ermawati atau akrab disapa Ni Luh Puspa menekankan pentingnya kebersihan destinasi wisata untuk menciptakan pariwisata berkualitas di Indonesia. Hal ini disampaikannya saat menghadiri Aksi Bersih Sampah Laut di Pantai Kedonganan, Minggu (19/1).

Luh Puspa mengatakan, kegiatan ini selaras dengan program quick win Kemenpar, yaitu gerakan wisata bersih. Program ini bertujuan membentuk ekosistem serta kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kebersihan lingkungan, khususnya destinasi wisata. 

“Salah satu hal yang membuat orang datang ke satu destinasi adalah kebersihan lingkungan dan fasilitas pendukung seperti toilet. Jadi kebersihan itu menjadi komponen yang sangat penting untuk daya saing dan daya tarik wisata,” ujar Ni Luh Puspa.

Wamenpar menuturkan, program yang dilaksanakan di lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) serta Jakarta, Kepulauan Riau, dan Bali ini juga bertujuan meningkatkan kualitas dari indeks kinerja pengembangan pariwisata Indonesia (Travel Tourism Development Index/TTDI) versi World Economic Forum (WEF).

Sebab, meskipun pada 2024 Indonesia berhasil naik dari peringkat 32 ke 22, namun penilaian di kategori health dan hygiene Indonesia masih terbilang rendah.

Halaman
1234

Berita Terkini