Berita Buleleng

Kalapas: Bekal Bagi Warga Binaan, 14 WBP Lapas Singaraja Lanjutkan Program Kejar Paket

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KEJAR PAKET- Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) ikuti program kejar paket A, B dan C bertempat di Aula Nusantara Lapas Singaraja, Jumat (31/1). Program kejar paket ini diikuti oleh 14 WBP berusia maksimal 24 tahun. 

TRIBUN-BALI.COM - Program pendidikan melalui kejar paket bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Singaraja berlanjut. Saat ini program kejar paket A, B, dan C itu sudah memasuki semester genap.  

Pada semester genap ini, setidaknya ada 14 WBP yang ikut kejar paket. Di antaranya 3 orang mengikuti kejar paket A atau setara ijazah SD, 3 orang mengikuti kejar paket B atau setara ijazah SMP, dan 8 orang mengikuti kejar paket C atau setara ijazah SMA. 

Kepala Lapas Singaraja I Gusti Lanang Agus Cahyana Putra menjelaskan, program pendidikan ini merupakan kolaborasi antara Lapas Singaraja dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, melalui Satuan Pendidikan Non Formal Sanggar Kegiatan Belajar (SPNF-SKB) Buleleng. 

Baca juga: Kelangkaan LPG 3 Kg Diperkirakan hingga Februari, Dinas ESDM Bali Sebut Kuota LPG 3 Kg Minus

Baca juga: BUNTUT PHK Sepihak terhadap 6 Pekerja PT APS, FSPM Demo Bawa Keranda ke Disnaker Bali

KEJAR PAKET- Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) ikuti program kejar paket A, B dan C bertempat di Aula Nusantara Lapas Singaraja, Jumat (31/1). Program kejar paket ini diikuti oleh 14 WBP berusia maksimal 24 tahun.  (Istimewa/Lapas Kelas IIB Singaraja)

Menurutnya, program ini memberikan kesempatan kepada WBP yang putus sekolah, untuk melanjutkan pendidikan hingga memperoleh ijazah. 

"Pendidikan adalah hak bagi setiap warga binaan. Program ini diharapkan menjadi kegiatan pembinaan bagi warga binaan Lapas Singaraja. Selain juga mampu menjadi bekal untuk mempersiapkan warga binaan, ketika nanti kembali ke masyarakat," ucapnya. 

Lebih lanjut mengenai program kejar paket, Lanang Agus mengatakan program ini diadakan sejak satu setengah tahun lalu. Setiap tahun pihaknya akan melakukan pendataan ulang WBP untuk diikutsertakan pada program kejar paket. 

"Kami memilih WBP yang berusia maksimal 24 tahun. Sebab mereka ini disubsidi oleh pemerintah. Apabila masa hukumannya masih, maka mereka akan lanjut ikut program ini," katanya. 

Sementara Kepala Sekolah SPNF-SKB Kabupaten Buleleng, Nyoman Cahyadi mengungkapkan, pelaksanaan program kesetaraan untuk semester II tahun ajaran 2024/2025 masih sama seperti tahun sebelumnya. 

"Bagi WBP yang tergabung di kelas akhir baik itu Paket A, B, C akan berproses untuk mengikuti ujian kesetaraan," ucapnya. (mer)

Berita Terkini