Berita Badung

AMBRUK! Bale Gong di Pura Prajapati Desa Baha Mengwi Badung Bali, Begini Penjelasan Pihak Desa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BALE GONG - Kondisi bangunan bale gong di Pura Prajepati, Desa Adat Baha, Mengwi Badung pada Jumat 7 Februari 2025.

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Bale gong di Pura Prajapati, Desa Baha, Mengwi, Badung, roboh dan fotonya ramai di media sosial pada Jumat 7 Februari 2025.

Bahkan pada captionnya, disebutkan jika bangunan itu dibangun dengan anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Badung tahun 2024. 

Selain itu disebutkan dugaan kualitas bangunan yang tidak kuat, didukung cuaca ekstrem yang menjadi penyebab robohnya bangunan tersebut. Setelah dilakukan penelusuran memang benar bangunan tersebut roboh.

Bahkan dari pantauan di lokasi puing bangunan sudah habis dibersihkan dan tinggal pondasinya saja. Kondisi areal pura pun sudah tampak bersih.

Bendesa Adat Baha, I Ketut Parwata, mengakui jika bangunan bale gong itu roboh pada Kamis 6 Februari 2025 kemarin, sekitar pukul 16.00 Wita.  Robohnya bangunan pertama kali diketahui oleh warga setempat.

 

Baca juga: Polemik Dugaan Tindakan Penistaan Agama Oleh Atlas Beach Club, DPRD Bali Tuntut Segera Tutup

Baca juga: GRATIS Pemeriksaan Kesehatan Mulai 10 Februari 2025 di Indonesia, Yuk Simak Cara & Syaratnya 

BALE GONG - Kondisi bangunan bale gong di Pura Prajepati, Desa Adat Baha, Mengwi Badung pada Jumat 7 Februari 2025. (ISTIMEWA)

"Jadi warga yang menemukan awal, dan dilaporkan ke saya selaku bendesa kemarin," ujarnya.

Pihaknya menyebutkan robohnya bangunan bale gong itu, karena adanya hujan deras disertai angin kencang di wilayah Badung. Diduga sempat terjadi angin puting beliung.

"Ini karena bencana alam, kemarin hujan lebat dan angin kencang. Beruntung tidak ada morban jiwa, karena jika ada masyarakat yang main bola, saat hujan bisa berteduh disini," jelasnya.

Sementara disinggung mengenai apakah benar pembangunan menggunakan dana BKK saat proses pembangunan pihaknya menampik keras.

Kendati demikian pihaknya menyarankan konfirmasi ke kepala desa, karena dirinya baru menjadi bendesa adat dan bale gong sudah ada sejak dulu.

Dikonfirmasi terpisah Kepala Desa Baha, I Wayan Rusih, menyebutkan robohnya bale gong itu murni bencana alam. Pihaknya mengaku angin puting beliung terjadi sekitar pukul 16.00 Wita hingga membuat roboh bangunan bale gong.

"Kalau masalah sumber anggaran bukan menggunakan dana BKK. Bangunan ini sudah ada sejak dulu," jelasnya sembari mengatakan tidak benar jika pembangunan menggunakan dana BKK seperti di media sosial.

Dia menceritakan, bangunan bale gong tersebut dibangun tahun 2001 yang bersumber dari dana Desa Adat Baha dengan bangunan bentuk L.

Selanjutnya pada tahun 2023, diadakan restorasi terhadap bangunan tersebut bersumber dari dana APBDes tahun anggaran 2023, sehingga bangunannya kini memanjang.

"Waktu restorasi kita hanya menggunakan dana APBDes sebesar Rp 45 juta. Jadi yang diperbaiki dasarannya atau bataran, keramik dan yang lainnya," imbuh Rusih. (*)



Berita Terkini