Gandhi Dananjaya menambahkan, sampah yang mendominasi adalah 50 persen adalah sampah organik seperti daun dan sisa makanan.
Kemudian 40 persen adalah sampah anorganik seperti botol blastik, kresek, kaleng dan sejenisnya.
Serta 10 persen adalah residu seperi pampers, pembalut wanita, sachet dan sejenisnya.
Terkait kondisi ini, pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat Kota Denpasar agar tidak membuang sampah ke sungai atau saluran drainase.
"Karena sungai itu adalah tempat yang suci, sumber kehidupan, sumber air bersih, tempat melaksanakan upacara dan tempat hidupnya keanekaragaman hayati," katanya.
Ia pun mengajak agar masyarakat ikut bersama menjaga Kota Denpasar menjadi kota yang indah, bersih, sehat dan berbudaya dengan tidak membuang sampah ke sungai.
"Salah satu adab kita sebagai manusia adalah tidak membuang sampah ke sungai," ajaknya. (*)