“Tetapi hal-hal yang perlu kita review kembali termasuk juga dilakukan sejumlah adjustment atau penyesuaian-penyesuaian itu juga akan dilakukan. Intinya kita ingin setiap pembangunan infrastruktur itu berdampak langsung kepada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat,” ungkap Menko AHY waktu itu.
Menko AHY menyampaikan pertimbangan kelanjutan pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi harus dilihat dulu sesuai dengan rencana awalnya, kemudian progresnya seperti apa kemudian kendala-kendala lain.
Karena bagaimana ini harus benar-benar dijalankan dengan tepat sasaran dan melihat serta mempertimbangkan aspek efisiensi.
“Kita ingin dan beliau juga menekankan jangan sampai ada kebocoran-kebocoran dan juga kita sekali lagi infrastruktur itu harus benar-benar berdampak,” jelas Menko AHY.
Pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi masuk dalam PSN di era Presiden Joko Widodo, namun sejak tahun 2022 progresnya mangkrak hingga sekarang.
Pemerintah mencermati proyek PSN di era Jokowi bisa dilanjutkan atau tidak dan sebanyak 280 PSN di era Jokowi akan dikaji ulang oleh pemerintahan Prabowo.
Sebelumnya, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, mengumumkan update proyek Tol Gilimanuk-Mengwi di Bali.
Berdasarkan dokumen BPJT, proyek Tol Gilimanuk–Mengwi kini masuk tahap prakualifikasi.
Jalan tol sepanjang 96,84 kilometer (km) ini menelan investasi hingga Rp 25,404 triliun.
“Lingkup proyek tersebut mencakup pendanaan, perencanaan teknis, pengoperasian, pemeliharaan untuk keseluruhan jalan tol serta pelaksanaan konstruksi pada porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT),” jelas dokumen BPJT yang dikutip pada Rabu, 11 Desember 2024.
Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi akan melintasi 3 kabupaten yaitu Kabupaten Jembrana, Tabanan, dan Badung.
Dari 3 kabupaten tersebut, terdapat 13 kecamatan dan 58 desa yang akan dilintasi proyek besar ini. Pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi ini terbagi menjadi tiga seksi.
Adalah Seksi 1 Gilimanuk–Pekutatan sepanjang 53,6 km, Seksi 2 Pekutatan–Soka sepanjang 24,3 km, Seksi 3 Soka–Mengwi sepanjang 18,9 km.
Kerja sama direncanakan dalam bentuk dukungan konstruksi pada Seksi 3 Soka (Tabanan)–Mengwi (Badung).
Adapun proses kualifikasi akan dilakukan secara elektronik (daring) hingga Senin, 3 Februari 2025.