Berita Bali

Babinsa Ikuti Bimtek Pengelolaan Sampah, Koster Optimis Masalah Sampah di Bali Selesai Dalam 2 Tahun

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq saat memberikan arahan kepada Babinsa yang mengikuti bimtek pengelolaan sampah. Babinsa Ikuti Bimtek Pengelolaan Sampah, Koster Optimis Masalah Sampah di Bali Selesai Dalam 2 Tahun

Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Presiden yang telah langsung menginstruksikan tentang pengelolaan sampah dan penyelesaian sampah se-Indonesia terutama khususnya di Bali.

Ini tanggung jawab kita semua, karena Bali menjadi destinasi utama bagi wisatawan mancanegara, sehingga kenyamanan wisatawan harus dijaga, selain juga untuk membangun kehidupan yang sehat.

“Salah satunya sampah harus terkelola dengan baik dan kita akan menerapkan beberapa skema. Yang pertama adalah skema untuk pengelolaan sampah berbasis sumber di desa dan akan didukung sepenuhnya oleh Pangdam, Danrem hingga jajarannya sampai di tingkat Babinsa,” kata Gubernur Koster.

“Saya yakin karena memang sudah ada percontohan yang baik dan bisa dilakukan secara efektif itu akan selesai tercepat 2 tahun selesai untuk di desa dulu, sambungnya. 

Gubernur Koster menambahkan, untuk skema kedua adalah pengelolaan sampah yang dihasilkan oleh pelaku industri pariwisata seperti hotel, restoran, cafe dan lain sebagainya seperti mall serta pasar swalayan itu, akan wajibkan membentuk unit pengelolaan sampah di masing-masing aktivitas usahanya supaya mereka menyelesaikan masalah sampahnya sendiri. 

Untuk itu akan menerapkan kebijakan dan persyaratan kepada pemerintah kabupaten/kota agar perizinannya diberikan kalau mampu mengolah sampah sendiri. 

Harus mampu mengolah sampah sendiri, syaratnya itu, kalau tidak berhasil mengelola sampahnya maka akan diberikan sanksi, mulai evaluasi perizinannya dan juga akan umumkan ke publik kalau usaha itu tidak ramah lingkungan. 

“Sebaliknya kalau dia bagus kita akan berikan insentif. Dan kalau di desa supaya lebih efektif pengelolaan sampahnya kita dorong untuk dilombakan. Di Bali itu masyarakatnya sangat senang sekali dengan lomba, kalau dilombakan dia serius,” papar Koster. 

Maka dari itu kaitan dengan pengelolaan sampah berbasis sumber ini sesuai Pergub 47 Tahun 2019, akan diadakan lomba desa yang mampu menuntaskan sampahnya secara baik akan diterapkan mulai 2026, tetapi dari sekarang diumumkan, sehingga mulai melakukannya dari sekarang. 

“Kalau dia berhasil di 2026 akan diberikan hadiah Rp 500 sampai Rp 1 miliar kepada desa yang berhasil mengelola sampahnya dengan baik. Saya kira ini paling bagus mendorong untuk lebih efektif dalam pengelolaan sampai berbasis sumber di desa,” urainya bersemangat.

Menurutnya, sekarang dengan ada energi langsung karena ada dukungan dari bapak Menteri, Panglima TNI, Pangdam, Danrem dan jajarannya Babinsa sudah berperan di desa saya rasa masyarakat itu akan semangat bergotong-royong. 

Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Muhammad Zamroni mengungkapkan, bahwa bisa disaksikan kegiatan hari ini paling tidak bisa menjawab keriuhan pembahasan UU TNI.

Tetapi peran TNI lebih dari itu, bahwa Kementerian dan Lembaga memandang bahwa TNI ini salah satu potensi yang bisa digerakkan. 

“Kami siap untuk membantu Kementerian Lingkungan Hidup untuk menanggulangi sampah di Bali bersama Pemerintah Daerah. Mudah-mudahan bisa kita tuntaskan masalah sampah di Bali ini. Kami di lapangan akan turut serta membantu menggerakkan masyarakat, sehingga bisa memproses sampah itu dari sumbernya,” demikian kata Mayjen TNI Zamroni. 

Sebagai informasi, Babinsa di Provinsi berjumlah 854 orang dan se-Kodam IX/Udayana mencapai ribuan. 

Babinsa dari NTT dan NTB juga akan dilibatkan, bahwa sampah ini menjadi persoalan nasional mudah-mudahan dengan pembekalan pengetahuan bagi Babinsa ini, sehingga efektif untuk mengedukasi dan menggerakkan masyarakat dalam rangka mengolah sampah mulai dari sumbernya.(*)

Kumpulan Artikel Bali

Berita Terkini