TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Kasus kecelakaan yang merenggut nyawa Kadek Melly Mudiani (23) di Amerika kini ditangani secara serius.
Korban Kadek Melly merupakan warga Banjar Dinas Kanginan, Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng
Saat ini Badan investigasi utama Amerika yaitu, Federal Bureau of Investigation atau FBI turun langsung menangani kasus kecelakaan tersebut.
Baca juga: NASIB PENABRAK Kadek Melly Diujung Tanduk, Jasad Gadis Buleleng Terlempar saat Kecelakaan
Apakah ada dugaan lain dari motif kecelakaan yang merenggut nyawa Kadek Melly?
Yang pasti saat ini FBI sedang melakukan investigasi intensif terkait kecelakaan tersebut.
Satu orang telah ditahan otoritas Amerika terkait kecelakaan itu.
Pelaku yang ditahan pasca kecelakaan yang menewaskan Kadek Melly yaitu, Amindio Castillo Aguilera (21).
Ayah Kadek Melly, Ketut Wandika mengaku telah dihubungi pihak agen keberangkatan putrinya terkait kecelakaan maut tersebut.
Baca juga: SELAMAT JALAN! Sehari 2 Orang Tewas Kecelakaan Maut di Buleleng, Video Viral di Media Sosial
Ayah Kadek Melly juga berbicara lewat sambungan telepon dengan pihak FBI dan pengacara putrinya.
Dalam komunikasi dengan FBI itu disampaikan bahwa kasus kecelakaan itu masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan.
Disampaikan pula saat kecelakaan terjadi, Kadek Melly bersama seorang temannya.
Teman Kadek Melly selamat dari kecelakaan maut tersebut.
Saat ini teman Kadek Melly dalam penanganan khusus FBI dan tidak boleh dijenguk siapapun.
Baca juga: NEKAT! Penumpang dari Bali Ingin Buka Pintu Pesawat, Minta Kursi Direbahkan Seperti Kelas Bisnis
Hal yang sama juga berlaku pada jenazah Kadek Melly yang juga tak boleh dijenguk siapapun.
"Saat ini temannya masih dibawah penanganan FBI. Tidak boleh dijenguk siapapun, termasuk jenazah anak saya," jelas ayah Kadek Melly.
Dalam komunikasi tersebut tim FBI hanya menunjukkan barang bukti seperti tas yang dibawa Kadek Melly saat peristiwa kecelakaan.
Di dalam tas itu berisi paspor Kadek Melly, ATM, hingga beberapa lembar uang dollar Amerika.
Insiden kecelakaan yang menimpa Kadek Melly itu terjadi di persimpangan jalan St Claude dengan Jalan Sister, Kota New Orleans negara bagian Lousiana pada Sabtu (29/3/2025).
Dikutip dari media Amerika WDSU News, Amindio Castillo Aguilera mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi.
Kemudian, kecelakaan awal terjadi, mobil yang dikenal Amindio menabrak pembatas jalan.
Tak berhenti disitu kecelakaan berlanjut, mobil yang dikendarai Amindio lalu menghantam mobil berikutnya.
Diketahui mobil yang dihantam Amindio itu ditumpangi Kadek Melly.
Sontak, akibat benturan keras dalam kecelakaan itu, tubuh Kadek Melly terpental keluar dari dalam mobil.
Dilaporkan Kadek Melly meninggal dunia di lokasi kecelakaan.
Kepada Tribun Bali, Ketut Wandika mengatakan, Kadek Melly berangkat ke Amerika pada 27 November 2024 lalu.
Rencananya Kadek Melly akan menjalani program magang selama setahun di Amerika.
"Rencana setahun magang di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata dan restoran," ujar ayah Kadek Melly ditemui di rumah duka pada Kamis (3/4/2025).
Kadek Melly merupakan anak kedua dari pasangan Ketut Wandika (53) dan Komang Sudarmi (46).
Saat mendapati kabar Kadek Melly meninggal dunia akibat kecelakaan, keluarga tidak lantas percaya.
Apalagi, informasi Kadek Melly meninggal akibat kecelakaan itu tanpa dibarengi bukti yang diberikan pada keluarga.
Namun, keluarga Kadek Melly akhirnya percaya setelah berkomunikasi dengan tim FBI.
Pihak keluarga berharap jenazah Kadek Melly bisa segera dipulangkan dari Amerika.
Sehingga Kadek Melly bisa dilangsungkan upacara pemakaman sesuai agama Hindu.
Menurut informasi Kadek Melly berstatus sebagai peserta magang di Amerika.
Dijelaskan pula Kadek Melly masuk ke Amerika menggunakan visa J1.
Visa J1 adalah visa non-imigran untuk mereka yang berpartisipasi dalam program pertukaran di Amerika Serikat, seperti magang, penelitian, atau mengajar, dan bukan untuk tinggal permanen.
Kabar duka meninggalnya Kadek Melly dalam kecelakaan itu diunggah pengguna Facebook bernama Eddie Suartana dan Adiada Gede.
Terungkap pula jika pihak keluarga Kadek Melly dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Houston sudah diberitau terkait kecelakaan tersebut.
Selain itu, otoritas Amerika juga telah mengabari kabar duka tersebut pada pihak sponsor hingga agent di Bali.
Kini sedang berproses pengurusan klaim asuransi untuk pemulangan jenazah Kadek Melly ke Bali.
Lewat postingan Facebook itu juga dilakukan penggalangan dana untuk membantu pemulangan jenazah Kadek Melly ke Bali.
Diketahui proses klaim asuransi menunggu tahapan autopsi yang dilakukan Amerika.
Klaim asuransi itu biasanya memakan waktu memakan waktu dua hingga tiga bulan, sedangkan biaya pemulangan jenazah dari Amerika berkisar US$ 12.000.
Eddie saat dikonfirmasi wartawan mengaku tidak ada hubungan apapun dengan peserta magang atas nama Kadek Melly.
Aksi penggalangan dana yang dia lakukan semata-mata karena merasa simpati, sebab ia juga seorang perantau di Amerika Serikat asal Indonesia.
"Saya tidak ada hubungan kerja dengan almarhum (Kadek Melly). Saya hanya ingin membantu penggalangan dana, sebagai sesama perantau di Amerika," kata Eddie.
Di sisi lain, Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra segera mendatangi kediaman Kadek Melly usai mendengar kabar duka tersebut.
Kedatangan Sutjidra untuk menyampaikan bela sungkawa serta memberikan santunan pada keluarga Kadek Melly.
Kepada awak media, Sutjidra mengatakan jika jenazah Kadek Melly sudah diautopsi.
Pihak FBI saat ini juga masih melakukan proses investigasi kasus kecelakaan tersebut.
Di sisi lain, Pemkab Buleleng berupaya melakukan komunikasi dengan Kedutaan Indonesia di Amerika Serikat, untuk memastikan kepulangan Kadek Melly.
"Pihak keluarga berharap jenazah korban bisa secepatnya dipulangkan dari Amerika, dan kami akan berupaya membantu keluarga korban," tegasnya. (mer)