Gebrakan Pemimpin Bali

KOSTER Resmikan Siaran TV Digital Turyapada, Harapkan Jadi Tempat Wisata Seperti Menara Eiffel Paris

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Bali, Wayan Koster, meresmikan Siaran Televisi Digital dari Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali, bertempat di Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali, Desa Adat Amerta Sari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng pada, Jumat 18 April 2025.

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Gubernur Bali, Wayan Koster, meresmikan Siaran Televisi Digital dari Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali, bertempat di Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali, Desa Adat Amerta Sari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng pada, Jumat 18 April 2025.

Saat diresmikan siaran TV digital tersebut, Koster memaparkan bagaimana cerita dibalik pembangunan Tower Turyapada. 

“Saat maju Pilgub tahun 2018, sedang berkampanye ada tiga aspirasi yang kuat dari masyarakat Kabupaten Buleleng. Pertama agar dibangun jalan Shortcut, kedua Tower Turyapada karena tidak bisa menangkap siaran harus pakai parabola agar dibuat tower. Ketiga, Bandara Bali Utara,” jelas Koster.

Baca juga: KOSTER Imbau Warga Sekitar Tower Turyapada Tak Jual Lahan, Bupati & DPRD Buleleng Agar Buat Perda!

Baca juga: SATPOL PP Badung Bongkar Bangunan Tak Sesuai SHM di Taman Griya

Lebih lanjutnya, Koster menerangkan tower ini juga langsung dirancang begitu ia dilantik pada Pilgub 2018.

Rencananya pada saat itu membangun tower biasa, untuk kepentingan di Buleleng dengan perhitungan RAB sejumlah Rp 10 miliar.

Kemudian, ia pun memikirkan kalau hanya membangun tower saja tidak akan terjadi perputaran uang. Maka timbulah pemikiran membangun tower yang juga menjadi obyek wisata di Kabupaten Buleleng. 

“Lantas saya meminta tim dari Fakultas Teknik Unud terdiri dari sipil, elektro, informatik dan arsitektur untuk melakukan studi kelayakan tidak ada ahli dari luar semua orang lokal.

Lantas saya minta bisakah ada restoran putar, titik untuk memandang, jembatan kaca dan ada fasilitas lainnya agar menjadi obyek wisata seperti Menara Eiffel, Tokyo Tower, Makawao Tower dan Toronto Tower dan katanya bisa dikerjakan dalam waktu enam bulan diskusi terus saya pimpin akhirnya jadi,” imbuhnya. 

Pria dari Sembiran, Tejakula ini melanjutkan, pembangunan Tower Turyapada di Tahun 2025 akan meliputi pembangunan kawasan dan jalan masuk dari shortcut yang akan dibangun tahun ini.

Pembangunan ini sudah mulai berproses, tender diperkirakan pada pertengahan Bulan Juni 2025 sudah kontrak dan diperlukan waktu satu tahun, untuk mengerjakan kawasan dan jalan masuknya, sehingga diperkirakan pertengahan 2026 sudah selesai. 

“Kalau sudah selesai dilanjutkan dengan pembukaan kawasan Turyapada Tower ini sebagai obyek wisata yang berkelas dunia karena cuma satu ada di Indonesia, kalau sudah beroperasi keren, satu-satunya tower yang ada di pegunungan. Dari sini bisa lihat Danau Beratan, Tamblingan, Buyan dan pemandamgan Pantai dari Timur Buleleng, Hutan dan Bukit,” terangnya. 

Pada Tower ini terdapat jembatan kaca, restoran putar dan restoran statis, dua ruang rapat berkapasitas 200-300 orang untuk disewakan agar berfungsi optimal dan terdapat musium yang menampilkan riwayat dibangunnya tower ini. Kawasan Tower ini juga akan dilengkapi gondola dari jarak 700 meter di bawah sehingga akan menjadi daya tarik wisata. 

“Inilah satu bangunan sangat monumental menurut hitungan tim ahli bangunan ini minimum usianya 500 tahun karena sudah dikonstruksi dengan konstruksi ganda baja dan beton,” tutupnya. 

 

Berita Terkini