TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Pemerintah Kabupaten Buleleng, berencana membuat program penyetaraan di tiap kecamatan serta jam tambahan belajar.
Ini sebagai salah satu upaya meningkatkan, rata-rata lama sekolah penduduk Buleleng, yang lebih kecil dibandingkan capaian Provinsi Bali.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra. Ia mengaku telah melakukan kajian baik untuk program jangka panjang maupun pendek.
Hasilnya, ada dua hal yang menjadi prioritas dalam masa kepemimpinannya lima tahun ke depan. Yakni masalah kemiskinan dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
"Kita terus berbenah untuk itu, bagaimana program bisa langsung menukik dan sesuai dengan kondisi masing-masing wilayah di Kabupaten Buleleng," ujarnya, Selasa (22/4/2025).
Lanjut Bupati asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan ini, pendidikan saat ini masih menjadi masalah krusial, khususnya rata-rata lama sekolah.
Untuk itu pihaknya akan melakukan assesmen, dengan menurunkan berbagai pihak untuk menghasilkan program jangka pendek. Salah satu opsinya adalah membuat pendidikan penyetaraan, dan menambah jam pelajaran.
"Dalam jangka pendek ini kita akan buat seperti program penyetaraan di masing-masing kecamatan. Disamping pendidikan tambahan yang akan dilakukan di hari sabtu dan minggu. Itu yang bisa kami lakukan demi mencegah potensi putus sekolah," ujarnya.
Untuk diketahui, IPM Kabupaten Buleleng sempat disinggung pada rapat Paripurna DPRD Buleleng dengan agenda penyampaian rekomendasi atas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati tahun 2024, pada Senin (21/4/2025).
Dalam rekomendasi yang disampaikan oleh anggota DPRD sekaligus juru bicara Wayan Masdana, IPM Kabupaten Buleleng tahun 2024 secara konsisten dapat mempertahankan capaian tahun sebelumnya pada kategori tinggi sebesar 74,52.
Namun secara agregat, komponen rata-rata lama sekolah penduduk umur 25 tahun ke atas sebesar 7,69 tahun, masih jauh tertinggal dibandingkan capaian Provinsi Bali sebesar 9,45 tahun maupun nasional sebesar 8,85 tahun.
Terkait dengan isu strategis bidang pendidikan, pihak dewan menilai ke depan perlu adaya upaya perbaikan melalui peningkatan program dan kegiatan, serta infrastuktur sistem pendidkan. Sehingga ke depan sektor pendidikan di Kabupaten Buleleng dapat berjalan lebih baik. (mer)