Berita Klungkung

Dipuput 20 Sulinggih, Puncak Karya Pura Penataran Agung Ratu Pasek Bali Berlangsung Hari Ini

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

UPACARA - Upacara Pura Penataran Agung Ratu Pasek, Linggih Ida Bhatara Mpu Ghana di Dusun Punduk Dawa, Desa Pesinggahan Klungkung Bali.
UPACARA - Upacara Pura Penataran Agung Ratu Pasek, Linggih Ida Bhatara Mpu Ghana di Dusun Punduk Dawa, Desa Pesinggahan Klungkung Bali.

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Puncak Karya Agung Mamungkah, Ngenteg Linggih, Padudusan Agung, Manawa Ratna, Tawur Labuh Gentuh di Pura Penataran Agung Ratu Pasek, Linggih Ida Bhatara Mpu Ghana di Dusun Punduk Dawa, Desa Pesinggahan, Klungkung, Bali, akan digelar, Senin 28 April 2025.

Karya ini menjadi pengesahan secara sekala dan niskala, rampungnya pembangunan Pura Penataran Agung Catur Parhyangan Ratu Pasek. 

“Pura ini menjadi simbol pemersatu Semeton Pasek se-Nusantara. Kami sangat berterima kasih atas semua pihak yang berkontribusi membangun dan mendukung terselenggaranya karya ini,” ujar Katua Panitia Karya, Pandu Prapanca Lagosa.

Rangkaian karya ini telah dimulai dengan matur piuning pada Senin 17 Februari 2025 lalu. 

Baca juga: Puncak Karya Pura Penataran Agung Ratu Pasek Punduk Dawa Klungkung Bali, Pengesahan Sekala Niskala

Serta telah dilaksanakan Tawur Agung, dan upacara Rsi Gana di madyaning madya mandala dan di utama utamaning mandala pura, Jumat 18 April 2025 lalu. 

Rangakaian upacara dilanjutkan dengan melasti pada Sabtu 26 April 2025 ke segara Goa Lawah. Upacara ini diikuti oleh ribuan pemedek dari berbagai daerah.

Puncak upcara dilaksanakan, Senin 28 April 2025 dilanjutkan Mepeselang, dan Meperayunan Mepedanan. 

Secara keseluruhan ada sebanyak 20 sulinggih (ida pandita mpu) akan muput (memimpin) serangkaian puncak karya, yang dipusatkan di Utama Utamaning Mandala Pura (luhur), Madya Utaning Mandala (madya), dan Penyawangan Bhatara Gede Dalem Ped.

Nantinya upacara dilanjutkan dengan nganyarin selama 9 hari dan penutup rangkaian upacara (penyineban) akan dilaksanakan Selasa 6 Mei 2025. 

Seperti diketahui, Pura Penataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pasek Linggih Ida Bhatara Empu Gana yang berlokasi di Punduk Dawa, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung, Bali menjadi pura termegah di Indonesia. 

Tidak hanya itu, pura ini pun terletak di ketinggian yang membuatnya terasa sangat magis. 

Selain itu, dalam ornamennya, pura ini terbuat dari batuan basalt atau batu lahar, dengan percampuran konsep modern dan tradisional Bali. Pura ini juga memiliki fasilitas yang terbilang mewah. 

Pasalnya, terdapat lift khusus pamedek hingga berbagai ruangan yang berfungsi sebagai pusat kebudayaan.

Ketua Sabha Walaka Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi Provinsi Bali, Guru Pasek Wisnu Bawa Temaja mengatakan, pembangunan pura tersebut dimulai sejak tahun 2016 silam. 

Pembangunan tahap pertama dilakukan antara tahun 2016-2017. 

“Cikal bakal pembangunan pura ini, melibatkan bersama-sama keluarga dari semeton pasek se-Indonesia. Awalnya kami tidak ada dana, kami sosialisasi ke seluruh dadia Pasek di seluruh Bali yang jumlahnya ribuan,” ujar Wisnu Bawa Temaja, Jumat 23 Februari 2024.

Pembangunan tahap pertama rampung pada tahun 2017. 

Saat itu sempat dilakukan upacara cukup besar sehingga jumlah punia yang masuk, cukup untuk melunasi pembelian tanah untuk pendirian pura.

“Seiring waktu banyak sodara Pasek yang menduduki jabaran di legislatif dan eksekutif, termasuk pengusaha-pengusaha. Kami saat itu mohon sumbangsih ke mereka. Kalau saat itu kami tidak mau berupa uang, tapi agar mereka membantu dengan membuatkan bangunan,” ungkap Bawa Temaja.

Jika dihitung dari awal pembangunan, pura megah tersebut menelan anggaran lebih dari Rp 11 miliar. 

Pura tersebut selain dilengkapi lift, yang mempermudah pemedek lansia ataupun dengan keterbatasan fisik ke utama mandala pura.

Pura Penataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pasek Linggih Ida Betara Mpu Ghana di Dusun Punduk Dawa, Desa Pasinggahan, Klungkung telah rampung dibangun. 

Pura tersebut dilakukan upacara melaspas bertepatan dengan purnama sasih kesanga, Sabtu 24 Februari 2024. 

Selain itu, pura ini juga dilengkapi berbagai fasilitas penunjang lain. Seperti ruang peristirahatan bagi sulinggih ataupun pemangku.

Termasuk ruangan yang bisa menjadi pusat kebudayaan, seperti layanan kegiatan anak-anak, yowana.

Sekretaris Sabha Walaka Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi Provinsi Bali, Guru Pasek Made Adijaya menambahkan, pembangunan pura tersebut sebagai wujud sembah bakti semeton Pasek dengan leluhur. 

“Pembangunan pura ini, tentu atas keinginan ida bhatara. Tanpa keinginan beliau, tentu berat mewujudkan pura ini,” ungkap Adijaya.

Pemilihan pura tersebut, sebelumnya juga telah atas petunjuk panglingsir sabha pandita. 

“Keberadaan pura ini, merupakan wujud bhakti semeton Pasek dalam ngaturanh yadnya sembah bakti ke leluhur atau kawitan,” jelasnya. (mit)

Kumpulan Artikel Klungkung

Berita Terkini