Berita Jembrana

Tiga SMPN di Kota Negara Berpotensi Overload, Disdikpora Usulkan Penambahan Isian Rombel

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi PPDB - Tiga SMPN di Kota Negara Berpotensi Overload, Disdikpora Usulkan Penambahan Isian Rombel

Tiga SMPN di Kota Negara Berpotensi Overload, Disdikpora Usulkan Penambahan Isian Rombel

TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Pelaksanaan penerimaan murid baru (PBM) khusus tingkat SMP bakal dimulai pada 30 Juni 2025 mendatang.

Total kuota yang tersedia di Jembrana tercatat sebanyak 4.154 orang siswa dari estimasi kelulusan sebanyak 4.106 orang.

Meskipun kuota masih mencukupi, sejumlah SMP Negeri terutama di wilayah Kota Negara berpotensi menerima kelebihan siswa.

Baca juga: 14.469 Siswa Tamat SD Berebut Kuota SMP Negeri di Denpasar Bali, Jalur Domisili Mengutamakan Jarak

Sehingga, Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Jembrana telah mengusulkan tambahan isian per rombongan belajar (rombel) untuk SMP 1, 2, dan 3 Negara ke pemerintah pusat.

Tiga sekolah ini dari tahun ke tahun biasanya melebihi jumlah pendaftar dibandingkan kuota yang tersedia. 

Menurut data yang berhasil diperoleh, untuk di SMP Negeri 1 Negara tersedia 11 rombel (kelas) atau sebanyak 352 orang siswa jika dengan isian ideal 32 orang per kelas.

Baca juga: KETAT! Data Pokok Pendidikan Dikunci, Praktik Siswa ‘Titipan’ Tidak Dapat Berlaku Lagi di Bali

Kemudian di SMPN 2 Negara tercatat menyediakan 10 rombel dan di SMPN 3 Negara tersedia 8 rombel.

"Kuota masih mencukupi. Karena estimasi kelulusan masih lebih sedikit dengan kuota yang kita siapkan," kata Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra saat dikonfirmasi, Kamis 15 Mei 2025. 

Disinggung mengenai potensi kelebihan siswa di tiga SMP yang berlokasi di wilayah Kota Negara, Anom Saputra mengakui biasanya terjadi setiap tahunnya.

Baca juga: Tindaklanjuti Siswa SMP Belum Lancar Membaca di Buleleng Bali, 375 Siswa Ikuti Tes Kecerdasan

Dan di tahun ini pihaknya sudah melakukan langkah antisipasi dengan mengusulkan atau meminta dispensasi penambahan isian per rombelnya ke pemerintah pusat. 

Tahun ini, kata dia, untuk di SMPN 1 Negara dan SMPN 2 Negara diusulkan penambahan maksimal 40 orang setiap kelas. Kemudian di SMPN 3 Negara diusulkan maksimal 38 orang per kelas. 

"Jika idealnya tiap kelas di jenjang SMP adalah 32 orang siswa. Namun pemerintah daerah boleh meminta dispensasi penambahan isian sesuai pemetaan langsung ke pusat," ungkapnya.

Anom menegaskan, dengan usulan tersebut nantinya tidak ada lagi siswa yang kemunginan tercecer saat penerimaan murid baru (PBM) tahun ajaran 2025/2026.

"Kita pastikan tidak ada siswa yang tidak tertampung. Jika nantinya ada yang tercecer kami di Dinas bertanggung jawab untuk menyalurkannya ke sekolah yang terdekat," tandasnya. (*)

 

Berita lainnya di Siswa Baru

Berita Terkini