TRIBUN-BALI.COM - Sejumlah kanal komunikasi di media sosial dipantau secara ketat oleh Polres Buleleng. Tak hanya itu, Polres Buleleng kini juga menggencarkan sosialisasi terorisme ke sekolah-sekolah.
Upaya ini menindaklanjuti penangkapan terduga Teroris MAS alias Mu alias Am di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Kapolres Buleleng, AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi mengungkapkan, penangkapan MAS menimbulkan ketakutan sekaligus keprihatinan. Ini mengingat terduga pelaku masih duduk di bangku SMA.
"Terungkap jika pelaku aktif dalam sebuah kanal komunikasi digital, yang menyebarkan konten-konten berkaitan dengan ideologi ISIS berupa gambar, video, rekaman suara, dan tulisan yang berisi propaganda. Termasuk ajakan melakukan aksi pengeboman terhadap tempat ibadah," ungkapnya, Senin (26/5).
Baca juga: Tjok De Ngaku Disuruh Maling Agar Punya Anak, Ditangkap Terlibat Pencurian di Bangli dan Klungkung
Baca juga: Pelabuhan Gilimanuk Ditutup 1 Jam Lebih, Dampak Cuaca Buruk Angin Kencang
Kapolres menegaskan, saat ini belum terdeteksi adanya kelompok teroris ini di wilayah Kabupaten Buleleng. Kendati demikian, ia meminta seluruh personel agar tetap waspada dan berupaya untuk meniadakan segala bentuk tindakan gangguan keamanan melalui tindakan pencegahan (preemtif).
"Sebagai anggota Polri, kita tidak boleh abai saat terjadi gangguan keamanan di tengah masyarakat. Kita harus mampu hadir dengan bertindak tegas dan terukur, khususnya dalam meniadakan segala bentuk gangguan keamanan," tegasnya.
AKBP Widwan menegaskan, pihaknya telah memerintahkan personilnya untuk menggencarkan sosialisasi terorisme ke sekolah-sekolah dan meningkatkan pengawasan terhadap media sosial dan kanal komunikasi berbasis online lainnya yang disinyalir menyebarkan paham radikal.
"Tantangan Negara saat ini banyak, mulai dari narkoba, premanisme hingga terorisme. Karenanya seluruh personil harus selalu siap siaga dalam situasi apapun demi masyarakat," tandasnya. (mer)